Mohon tunggu...
Delianur
Delianur Mohon Tunggu... Penulis - a Journey

a Journey

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Argo" Propaganda dan Politik Luar Negeri ala Amerika

16 Agustus 2019   08:26 Diperbarui: 16 Agustus 2019   12:23 727
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: covertbookreport.com

Selain itu ada hal yang menarik lain bila kita menonton Argo. Dalam banyak hal, menonton Argo tidak jauh berbeda dengan menonton film fiksi lama Rambo. Rambo adalah visualisasi kehebatan prajurit AS di Vietnam. 

Digambarkan bahwa Rambo yang seorang diri, bisa menghancurkan banyak prajurit Vietnam. Padahal  semua mafhum bahwa Amerika itu kalah perang di Vietnam. Begitu juga dengan Argo.

Film ini bukan hanya menggambarkan kehebatan operasi intelijen AS di Iran, tetapi menamakan operasi tersebut sebagai operasi kemanusiaan untuk menghadapi orang Iran yang barbar. 

Padahal intelijen AS sebetulnya telah melakukan tindakan kotor di negeri itu. Kebijakan luar negeri AS atas Iran, telah melahirkan kesengsaraan rakyat Iran.

Namun kenapa gambaran seperti itu muncul, hal ini bisa temukan dari nama film ini sendiri. Argo adalah nama skenario film palsu yang dipakai untuk mengelabui Iran. 

Skenario ini berhasil karena Mendez bisa meyakinkan atasannya bahwa dia sudah mempunyai orang Holywood yang sebelumnya sudah bekerjasama dengan CIA membuat film. 

Keterangan Mendez dalam film ini seolah meneguhkan pendapat banyak kalangan, bahwa militer AS pada dasarnya sudah bekerjasama dengan Holywood untuk melakukan propaganda kehebatannya.

Mengutip artikel David Robb pada majalah Brill's Content (Fall 2001) berjudul "Hollywood Wars" Ignatius Haryanto dalam bukunya "Aku Selebriti Maka Aku Penting" memaparkan tentang kerjasama CIA dan Hollywood. Menurut Robb, para pembuat film Amerika yang menginginkan film perang yang mereka buat kelihatan tampak meyakinkan, harus mengadakan kerjasama dengan Pentagon. 

Tujuannya tak lain agar mereka mendapat bantuan berupa penyediaan berbagai peralatan perang serta sarana penunjangnya seperti tank, pesawat tempur hingga kapal selam nuklir. Syaratnya cuma satu, pasukan Amerika harus tampak heroik dan selalu menang. Bila pembuat film bersedia, mereka akan mendapatkan berbagai perlengkapan militer dengan harga hampir gratis. 

Bila menolak, maka mereka harus menyewanya. Seperti menyewa F-15 yang harganya mencapai 10.000 dollar US/Jam. Tentunya itu adalah harga sekitar 20 tahun yang lalu. Pentagon sangat menyadari bahwa Film adalah bagian dari sebuah propaganda.

Karenanya menurut Robb, bila dikaitkan dengan Pentagon, maka ada dua kategori film perang yang ada di Amerika. Film yang direstui Pentagon, dan film yang tidak direstui Pentagon. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun