Surah al-Baqarah dimulai dengan penyebutan secara terpisah tiga huruf dari alfabet bahasa Arab; Alif, Lam, Miim
 Hingga kini para ulama al-Quran berbeda pendapat mengenai makna ini. Mayoritas ulama abad pertama hingga abad ketiga menjawab "Hanya Allah yang mengetahui" ketika ditanya makna ayat ini. Namun setelah itu, banyak para Ulama yang berusaha memahami dan menjelaskannya.Â
 Misalkan ada yang memahaminya sebagai nama surah atau cara yang digunakan Allah untuk menarik perhatian pendengar akan ayat-ayat berikutnya. Ada juga yang memahami bahwa huruf-huruf yang menjadi pembuka surah-surah al-Quran sebagai bentuk tantangan bagi yang meragukan al-Quran. Dengan huruf-huruf itu seolah ada tantangan yang berbunyi ; "Redaksi kitab suci ini terdiri dari huruf-huruf semacam huruf-huruf tersebut, yang kamu juga mengetahuinya. Karena itu, cobalah buat yang seperti al-Quran dengan menggunakan huruf-huruf serupa. Kamu pasti tidak akan mampu, baik dari segi redaksi maupun kandungannya"Â
 Diantara pendapat terbaru datang dari Rashad Khalifah. Menurutnya itu, huruf-huruf itu adalah isyarat huruf-huruf yang terbanyak dalam surah-surahnya. Bila dalam surah al-Baqarah dibuka dengan huruf alif, lam, mim, maka ketiga huruf itulah yang paling banyak dalam surah tersebut. Begitu juga dengan surah al-Quran lain yang dibuka dengan huruf-huruf.Â
 Kecuali surah Yaasin yang dibuka dengan huruf yaa sin. Kedua huruf tersebut adalah huruf paling sedikit digunakan oleh kata-kata dalam surah tersebut. Ini dikarenakan huruf "yaa" dalam susunan alfabet Arab berada sesudah huruf "sin" sehingga kedua huruf tersebut tidak mengisyaratkan huruf paling banyak, tetapi justru huruf paling sedikit. Menurut Quraish Shihab, pendapat ini sangat kontroversial, begitu juga dengan tokoh yang mengemukakannya. Masih perlu penelitian yang seksama sebelum membenarkan teori ini.Â
 Karenanya jawaban: "Allah Lebih Mengetahui" dianggap jawaban paling relevan sampai saat ini. Pastinya jawaban ini tidak akan memuaskan nalar manusia.Â
 Tetapi meski para ulama berbeda pendapat dalam memahami makna huruf-huruf ini, terdapat beberapa hal dalam surah tersebut yang disepakati.Â
 Pertama, huruf-huruf yang menjadi pembuka surah-surah al-Quran jumlahnya 14 huruf dan berada di 29 surah. Karenanya ke-14 huruf itu seperdua jumlah total huruf Hijaiyyah (alfabet bahasa Arab). Sementara ulama merangkai ke-14 huruf tersebut dalam kalimat ; "nash kariim qath'i lahu sirr" dimana artinya : teks mulia yang bersifat pasti dan memiliki rahasia
 Kedua, huruf-huruf terpilih tersebut mewakili makharijul huruf atau tempat-tempat keluarnya huruf. Seperti "alif" tempat keluarnya adalah kerongkongan. "Laam" tempat pengucapan dan keluarnya adalah lidah dengan meletakannya di langit-langit mulut. Adapun bunyi "miim"  lahir dari pertemuan bibir atas dan bibir bawah. Sering sekali setelah penyebutan huruf-huruf tersebut, hal yang disebutkan sesudahnya adalah kitab suci al-Quran. Dari sini ada yang menambahkan bahwa al-Quran berbicara tentang awal penciptaan, kehidupan di dunia, dan akhir penciptaan yaitu kiamat.Â
 Ketiga, dengan membaca Alif Lam Mim, dibuktikan pula bahwa al-Quran tidak dapat dibaca tanpa bantuan pengajar. Karena surah al-Fiil juga dimulai dengan ayat yang ditulis sepenuhnya sama dengan ayat surah al-Baqarah ini. Terdiri dari huruf alif, lam, mim. Hanya saja dalam surah al-fiil dibacanya "Alam" bukan "Alif Lam Mim". Perbedaan bacaan ini bukan diketahui dari tulisannya, tetapi dari pendengaran dan pengajaran.Â
 Memang sejak semula, Nabi Muhammad pun menerima ayat-ayat al-Quran melalui pengajaran Malaikat Jibril as, yang ketika mengajarkannya tidak membawa kertas tertulis selembar pun