Mohon tunggu...
Delia Atika Sari
Delia Atika Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menulis untuk berbagi | Hukum | Isu sosial | Fakta menarik

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

3 Alasan Mengapa Kebijakan Jalan One Way di Ponorogo Tuai Kritik Masyarakat

3 Maret 2024   12:11 Diperbarui: 12 Maret 2024   14:14 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu Kebijakan Jalan One Way?

Kebijakan merubah beberapa jalan dua arah menjadi satu arah (one way) merupakan isu hangat yang tengah diperbincangkan oleh masyarakat Ponorogo. Alasan mengapa kebijakan ini dibuat tak lain adalah untuk mempersiapkan Ponorogo menyambut atas dibangunnya monumen reog di kecamatan Siman Ponorogo. 

Monumen ini digadang-gadang akan menjadi ikon  Ponorogo dalam mempresentasikan kota sebagai penyandang julukan kota reog. Dengan adanya monumen ini, pemerintah Ponorogo memprediksi bakal ada lonjakan turis/pengunjung yang akan mendatangi kota. Kebijakan jalan one way adalah upaya bersiap pemerintah kabupaten Ponorogo dalam mengatur atau menertibkan lalu lintas untuk masa mendatang.

Alih-alih mendapat respon positif, kebijakan tersebut ternyata menuai begitu banyak kritikan serta penolakan dari masyarakat. Petisi untuk menolak kebijakan jalan one way turut dibuat. Namun dengan begitu banyaknya protes masyarakat Ponorogo, Bupati Ponorogo dengan tegas mengatakan akan tetap melanjutkan program ini.

Faktor Masyarakat Menolak Kebijakan Jalan One Way

Disamping kebijakan tersebut dibuat, adapun beberapa faktor yang dapat dianalisis mengapa masyarakat mempermasalahkan kebijakan tersebut:

1. Kebijakan hanya akan membuat ribet

Pertama, dengan diberlakukannya kebijakan ini, jalan yang semula dua arah yang berarti jalan terbagi menjadi 2 sisi berubah seolah luas jalan semakin lebar sebab adanya kebijakan one way. Kemudahan pengendara motor atau roda empat untuk menyebrang dan berputar arah lenyap dan seolah menjadi lebih sulit. 

Kedua, banyaknya lalu lalang kendaraan akibat kebijakan one way, masyarakat dibuat kesulitan untuk menyebrang bahkan perlu menunggu waktu yang lama. Tak hanya itu saja, sempat beberapa waktu yang lalu terdapat beberapa korban yang terjatuh saat ingin menyebrang.

2. Masyarakat belum terbiasa

Salah satu faktor utama dalam permasalahan ini adalah masyarakat yang belum terbiasa. Kebijakan one way adalah  suatu hal yang baru, dalam hal ini masyarakat  bisa dikatakan berada pada tahap penyesuaian. 

Wajar jika banyak kita jumpai komentar di sosial media atas masyarakat yang mengeluhkan kebijakan ini. Mereka terpaksa harus mengambil jalan memutar untuk sampai pada tempat tujuan. Jarak tempuh lokasi tidak bisa dijangkau lebih cepat dibanding dengan bentuk jalan yang sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun