Liburan semester seringkali menjadi momen yang ditunggu-tunggu oleh mahasiswa. Ada yang memanfaatkannya untuk pulang kampung, jalan-jalan, atau sekadar bermalas-malasan di rumah. Namun berbeda dengan Zulfa, seorang mahasiswi semester dua jurusan ilmu hukum di salah satu kampus negeri di Yogyakarta. Di tengah waktu senggang saat liburan, ia memilih kegiatan yang mungkin tidak banyak dilirik mahasiswa lain: berinovasi di dapur.
Zulfa memang bukan anak kos. Ia tinggal bersama kedua orang tuanya di rumah. Namun, kebiasaannya yang sejak awal kuliah sudah rutin membawa bekal sendiri ke kampus, membuatnya terbiasa mengolah makanannya sendiri. Awalnya, kebiasaan itu muncul karena keinginan untuk mengurangi jajan di luar. Selain hemat, Zulfa juga merasa lebih nyaman jika tahu bahan-bahan makanan yang ia konsumsi.
"Kalau masak sendiri, saya tahu apa yang saya makan. Rasanya juga bisa disesuaikan sama selera," ujar Zulfa saat ditemui di rumahnya.
Dari Bekal Sederhana Jadi Kreasi Penuh Inovasi
Saat awal kuliah, bekal Zulfa masih sangat sederhana. Hanya berupa nasi, telur dadar, atau ayam goreng. Namun, seiring waktu, ia mulai bosan dengan menu yang itu-itu saja. Ketika liburan semester tiba dan ia memiliki lebih banyak waktu luang, Zulfa mulai mencoba hal baru: membuat makanan sendiri dari nol.
Salah satu eksperimen pertamanya adalah membuat nugget ayam sayur homemade. Ia mencampurkan daging ayam giling dengan wortel parut, daun bawang, dan bumbu dapur sederhana. Setelah dikukus dan dipotong-potong, ia menyimpannya dalam freezer untuk kemudian digoreng saat dibutuhkan.
"Awalnya coba-coba saja, tapi ternyata hasilnya enak dan hemat juga," ujar Zulfa sambil tertawa kecil. "Dari situ saya jadi semangat nyoba makanan lain."
Setelah sukses dengan nugget, ia mulai membuat sempol ayam, sempol tahu, dan bahkan mie ayam buatan sendiri lengkap dengan topping ayam manis dan kuah kaldu gurih. Semua ia pelajari secara otodidak dari internet, video resep, dan kadang menyesuaikan dengan resep keluarga.