Setiap sore mulai pukul 16.00 WIB, pengunjung dihibur dengan berbagai pertunjukan seni yang digelar di panggung utama. Pertunjukan ini melibatkan seniman lokal dari Yogyakarta. Mulai dari pertunjukan jathilan dan kebudayaan lainnya, semua disambut dengan antusiasme tinggi dari para penonton.
Selain itu, di malam hari juga digelar konser kecil-kecilan yang menampilkan musisi lokal, band kampus, hingga komunitas musik indie Yogyakarta. Meski sederhana, suasana konser terasa meriah dengan iringan lampu-lampu temaram dan angin malam khas Yogyakarta.
"Acara ini bukan hanya soal nostalgia, tapi juga jadi wadah kreativitas dan ekspresi seni," kata mahasiswa yang sedang menunggu di tenant FIKK
stand pasar kangen UNY (sumber pribadi)
Ajang Reuni dan Silaturahmi
Menariknya, Pasar Kangen UNY tak hanya dikunjungi oleh mahasiswa aktif, namun juga menjadi ajang reuni bagi alumni lintas generasi. Banyak alumni yang datang bersama keluarga untuk mengenang masa-masa kuliah di kampus tercinta.
"Dulu saya kuliah tahun 90-an di sini, dan sekarang bisa mengajak anak-anak ke UNY, mengenalkan mereka pada suasana dan budaya kampus yang sangat berkesan" ujar rombongan ibu-ibu alumni UNY
Dukungan Penuh dari Civitas Akademika
Kesuksesan penyelenggaraan Pasar Kangen UNY tak lepas dari dukungan berbagai pihak, mulai dari panitia Dies Natalis ke-61, civitas akademika, mahasiswa, hingga masyarakat sekitar. Kebersamaan dan kolaborasi menjadi kunci utama dalam mewujudkan acara yang tidak hanya meriah, tetapi juga penuh makna.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNY menyampaikan bahwa acara ini juga menjadi bentuk kontribusi UNY dalam mendukung ekonomi kreatif dan UMKM lokal. "Melalui Pasar Kangen, kita memberikan ruang bagi para pelaku usaha kecil dan komunitas seni untuk berkembang dan dikenal lebih luas," tuturnya.
Harapan ke Depan