Mohon tunggu...
Dela Tiara Putri
Dela Tiara Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hi, thank you for checking my profile. My name is Dela Tiara Putri, a science education student based in Ponorogo, Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Potential of (Science) Education to Achieve Sustainable Development Goals

1 November 2023   20:39 Diperbarui: 1 November 2023   20:53 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Hari ini (1/11) Tadris IPA Fakultas Tarbiyah dan Ilmu keguruan IAIN Ponorogo kembali menggelar Annual Virtual Conference of Education and Science (AVES) yang ketiga dengan Topic "Diversity in Global Context Education to Support SDGs". Acara ini menjadi wadah untuk berbagai disiplin ilmu, termasuk learning innovation dan educational technology. 

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai kampus. Acara dimulai pagi hari pukul 8 dan menampilkan dua guest speaker, yaitu Asst. Prof. Sam Oi Kong  kampus Phnom Penh Teacher Education College (Cambodia) dan Prof. Dr. Wahono Widodo dari Universitas Negeri Surabaya. Kehadiran pembicara-pembicara ini menambah nilai serta perspektif international dalam diskusi tentang pendidikan dalam konteks global yang beragam, dengan tujuan untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)

Prof. Wahono Widodo menjadi pembicara pertama, di mana dalam paparannya, beliau menyampaikan tentang Empowering the Future: Unleashing the Potential of (Science) Education to Achieve Sustainable Development Goals. Prof. Wahono menjelaskan tentang SDGs dan pentingnya untuk masyarakat global yang nanti harapannya dapat dicapai pada tahun 2030 dan menjadi kerangka kerja bagi upaya pembangunan global, dan menjadi pedoman kebijakan dan inisiatif di tingkat nasional maupun global. SDGs saling terhubung dan memerlukan kolaborasi antar pemerintah, sektor swasta, masyarakat sipil, dan individu, karena dalam mewujudkan total 17 SDGs seringkali melibatkan penanganan berbagai tantangan. Kemajuan dari SDGs bisa dilihat melalui serangkaian indikator dan target. Sedangkan, negara-negara didorong untuk menyelaraskan kebijakan dan tindakan mereka

dengan SDGs untuk mempromosikan masa depan yang lebih adil, berkelanjutan dan sejahtera semua.

Salah satu untuk mencapai SDGs adalah melalui pendidikan. Bagaimana peran pendidikan dalam mencapai SDGs? Quality education menjadi fundamental component dari SDG 4 estabilished by the United Nations, yang bertujuan untuk memastikan inclusive, equitable, and high-quality education for all, mendorong kesempatan belajar seumur hidup. Quality education tidak hanya tentang akses ke sekolah atau literasi dasar, tetapi lebih mencakup beberapa kunci karakteristik dan indikator yang penting untuk memberikan pendidikan dan efektif pengalaman. Artinya, pendidikan berkualitas adalah konsep yang memiliki banyak segi, meliputi menyediakan pengalaman belajar holistik dan efektif yang mempersiapkan siswa untuk tantangan dunia modern dan berkontribusi terhadap perkembangan pribadi dan masyarakat.

Salah satu kunci karakteristik dari pendidikan berkualitas adalah adanya penilaian dan umpan balik. Pendidikan berkualitas mencakup penggunaan sistem penilaian yang teratur dan adil untuk mengukur kemajuan siswa dalam memahami dan menerapkan materi pelajaran. Hal ini melibatkan proses evaluasi yang objektif dan transparan, di mana setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk menunjukkan kemampuannya. Selain dari sekadar memberikan nilai atau skor, pendidikan berkualitas juga memberikan umpan balik yang konstruktif dan tepat waktu kepada siswa. Umpan balik ini membantu siswa memahami kekuatan dan kelemahan mereka dalam pembelajaran. Dengan memahami hal ini, siswa dapat fokus untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka. Contoh umpan balik yang konstruktif mungkin mencakup pujian atas keberhasilan siswa, saran untuk memperbaiki area tertentu, dan rekomendasi untuk strategi belajar yang lebih efektif. Umpan balik yang diberikan tepat waktu memungkinkan siswa untuk segera merespons dan melakukan perbaikan, sehingga mereka dapat terus berkembang. Dengan demikian, pendidikan berkualitas tidak hanya berfokus pada memberikan informasi akhir tentang pencapaian siswa, tetapi juga memperhatikan bagaimana memandu siswa menuju peningkatan berkelanjutan dalam pembelajaran mereka. Penelitian sebelumnya juga memberikan strong evidence shows that formative assessment has a very important role in the learning process. 

(Science) education drives innovation dan kemajuan teknologi yang mana bisa dapat mengatasi tantangan pembangunan berkelanjutan. Di era sekarang ini, pendidik dan peserta didik dapat membuat ICT-based media to produce innovative work (Canva, Capcut, basic programming, AI, etc.). Penggunaan gadget-based interactive multimedia mampu meningkatkan literasi sains peserta didik.

(Science) education menanamkan rasa peduli dari environmental stewardship in students, mempromosikan praktik berkelanjutan dan upaya konservasi. Dengan menekankan the interconnectedness of ecosystems and human activities, kita dapat menginspirasi individu untuk mengambil tanggung jawab terhadap planet ini. Melalui pengalaman langsung dan environmental education, kita dapat memberdayakan siswa untuk mendukung dunia yang lebih berkelanjutan dan berketahanan (adiwiyata, penghijauan, pemanfaatan sampah oleh siswa, dll)

(Science) education curriculum yang diintegrasikan dengan konsep pembangunan berkelanjutan adalah kunci memberdayakan siswa. Dengan memasukkan contoh-contoh dunia nyata, studi kasus dan aktivitas langsung, kita bisa membuat pendidikan sains menjadi lebih menarik dan relevan. Menghubungkan prinsip-prinsip ilmiah dengan tujuan berkelanjutan, siswa dibekali dengan ilmu dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mengatasi tantangan global.

(Science) education juga bisa promoting kesetaraan gender untuk mencapai pembangunan berkelanjutan. By challenging stereotypes, memberikan peran model dan menciptakan pembelajaran inklusif lingkungan, we can empower girls to pursue scientific careers. Mendorong partisipasi dan pengakuan mereka akan membuka peluang yang belum dimanfaatkan potensi ilmuwan perempuan dalam mendorong sustainable developments.

(Science) education dapat membangun partnerships untuk memaksimalkan the impact of science education on sustainable development. Kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, Lembaga Swadaya Masyarakat, dan industri dapat memanfaatkan sumber daya, keahlian dan jaringan. By working together, we can develop innovative programs, share best practices, dan memperkuat jangkauan inisiatif pendidikan sains yang ingin dicapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun