Mohon tunggu...
Sari Novita
Sari Novita Mohon Tunggu... Penulis - Imajinasi dan Logika

Akun Kompasiana Pertama yg saya lupa password-nya dan Terverifikasi : http://www.kompasiana.com/sn web: www.sarinovita.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Mari Promosikan Kuliner Indonesia

9 Agustus 2015   13:45 Diperbarui: 9 Agustus 2015   13:45 344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sop Ikan Kuah Kuning Inovasi Racikan Chef Marco Lim

Sop Ikan Kuah Kuning Inovasi Racikan Chef Marco Lim

Setuju kalau kita bilang Indonesia kaya? Lihat saja, Indonesia memiliki ribuan pulau, tepatnya 13.446 pulau dan 35 propinsi. Setiap propinsi mempunyai letak dan ketinggian yang berbeda - ada yang berada dekat laut, gunung, sungai, hutan dan darat - perbedaan tersebut mengerucut pada budaya, musik, adat, tari, bahasa, cara pandang, sumber alam, pakaian, tempat wisata dan makanan. Satu propinsi mewakili pulau-pulau di sekitar kawasannya. Perihal makanan pun diwakili di tingkat propinsi - itulah sebabnya ditemukan beragam makanan di tiap propinsinya. Dengan 35 propinsi, jumlah jenis makanan Indonesia kemungkinan berkisar ratusan, atau malah ribuan, adakah yang pernah menghitungnya? Bahkan, banyak kemungkinan macam makanan yang masih belum diangkat atau dikenal di masyarakat luas.

 Kesadaran akan Indonesia kaya, telah banyak disadari oleh umat di Indonesia ini, namun tidak banyak yang benar-benar bisa memanfaaatkannya. Contohnya saja soal hak paten Rendang yang pernah di-caplok negeri tetangga, karena terlalu 'nyaman' dengan kekayaannya, masyarakat Indonesia tak terlintas untuk menjaga kekayaannya. Contoh lainya, Tempe, semestinya rakyat Indonesia yang memasarkan tempe ke negeri asing, tapi malah warga negara asing yang memperkenalkan tempe, bahkan menjual tempe mentah beserta tempe yang telah dimasaknya sendiri. Tahu "Bule Tukang Tempe?" Ia berasal dari London dan mempelajari tempe selama 2 tahun di beberapa daerah Indonesia.

Memasarkan atau mempromosikan kuliner Indonesia,  sudah seharusnya masyarakat kita "gila-gilaan" memajukan Indonesia di bidang apa pun.  Hotel Indonesia-Kempinski "gila-gilaan" secara elegan mempromosikan kuliner Indonesia selama satu bulan ini. Siapa tidak kenal Hotel Indonesia yang telah berdiri sejak 5 Agustus 1962? Sebuah hotel yang terkenal menu Bubur Ayam dan menjadikannya tren tempat nongkrong di tahun 1990-an - menu Bubur Ayam itu pun masih bisa dinikmati oleh masyarakat. Khas ke-Indonesia-an Hotel Indonesia-Kempinski membawa hasrat kuat untuk mempromosi kuliner dari 5 pulau Indonesia: Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali-Lombok dan Sulawesi-Maluku, dari tanggal 5 Agustus sampai 8 September 2015, di Restoran Signatures, Hotel Indonesia-Kempinski.

Hari ini saya berdua dengan teman mendapatkan kesempatan mencicipi makanan khas dari Sumatera. Minggu ini memang minggunya Pulau Sumatera, minggu depan minggu milik Pulau Jawa, begitu seterusnya selama 5 minggu. otomatis menu tambahan di Restoran Signatures menyajikan kuliner Pulau Sumatera. Menu Rendang dan Pempek so pasti ada dan tidak mungkin tertinggal, karena kedua menu ini sangat populer dan sudah menjadi khas makanan Sumatera. Menu lainnya yang tersedia: Dendeng Balado, Bebek Kaliyo, Ikan Pangek, Sayur Pepaya, Mie Aceh, Sop Ikan Kuah Kuning, Ikan Goreng Lado Ijo, dan lain-lain.

 Dari semua menu itu, saya tertarik menu Bebek Kaliyo, Sop Kuah Ikan Kuning, dan Ikan Goreng Lado Ijo. Alasannya, saya jarang mendengar nama menu tersebut kecuali bebek Kaliyo - salah satu menu favorite saya. Saya dan teman saya pun langsung mencicipi seksama dan juga langsung memberikan komentar setelah makanan tersebut dihabiskan. Ikan Goreng Lado Ijo, Anda jangan sampai tidak merasakan menu ini. Rasanya enak sekali! Ikan yang dipakai ialah Ikan Kerapu. Begitu pula pada Sop Kuah Ikan Kuning.

Sop Kuah Ikan Kuning. Ini menu paling kece! Rasanya bikin segar mulut, pikiran, dan tubuh, sumpah saya nggak bohong. Ternyata menu ini merupakan menu modifikasi yang diracik oleh Chef Marco Lim - berasal dari Sumatera Barat dan pastinya gemar berinovasi dan improvisasi resep - ia adalah Chef yang memasak semua makanan di pagelaran Pulau Sumatera - ia juga pemilik "Marco Kitchen" berlokasi di Plaza Indonesia. Menu ini rasanya tidak begitu asam, tidak pula pedas, tapi gurih, mantap jika dimakan di daerah pegunungan yang dingin itu. Tapi saya sedang berada di Jakarta yang panas dan merasa mantap-mantap saja menyantap Sop Kuah Ikan Kuning. Teman saya pun berpendapat sama.

Bebek Kaliyo. Sebagai pengemar makanan bebek dan cukup tahu mana makanan bebek yang enak dan yang tidak, menu ini sungguh memuaskan diri saya. Daging bebeknya empuk dan mudah dikunyah, barangkali Chef Marco Lim merebus bebek tersebut dengan memakan waktu berjam-jam. Ketiga tersebut merupakan menu andalan bagi saya dan saya rekomendasikan. Perihal makanan Sumatera, Chef Marco Lim mengatakan,

"Secara psikologis makanan Sumatera itu warnanya bagus, merahnya terang, kuningnya kunyit, melihatnya saja orang jadi berselera, aroma bumbunya kuat apalagi makanan Padang. Aroma bumbu, bentuk, dan warna mempunyai ciri khas tersendiri."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun