Mohon tunggu...
Defi Fiolisa
Defi Fiolisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Imaginative but realistic

Selanjutnya

Tutup

Financial

Lima Kesalahan Umum Investor Pemula dalam Berinvestasi Properti

12 April 2021   00:38 Diperbarui: 12 April 2021   00:44 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Uang, siapa sih yang gak tau uang. Uang merupakan alat tukar yang sangat berharga dan sangat dicari. Bahkan, karena terlalu berharga banyak sekali oknum yang sangat ingin cepat kaya dengan menggunakan jalan pintas. Selain itu, ada kok cara cepat kaya memperoleh uang dengan jalan investasi. Akan tetapi, alangkah baiknya sebelum melakukan investasi kita harus paham betul investasi apa yang sekiranya baik dan dapat memberikan keuntungan jangka panjang. Jangan sampai tergesa-gesa dalam memilih investasi dan akhirnya malah memberikan hasil yang tidak diinginkan.

Salah satu investasi yang paling populer adalah investasi dalam bidang properti. Selain nilai investasi yang lebih terjangkau, secara teknis juga mudah dipahami. Agar dapat memberikan keuntungan, kita harus memhami betul apa saja kesalahan-kesalahan yang dilakukan para investor pemula dalam berbisnis properti.

Berikut adalah lima kesalahan para investor pemula dalam berinvestasi properti menurut Ali Tranghanda, seorang Direktur Eksekutif Indonesia Properti Watch :

1. Tidak Menguasai Pasar Lokal

Sifat dari pasar properti sendiri yaitu localized alias bersifat ‘lokal’. Dimana pasar properti dari suatu daerah dapat berbeda dengan daerah lain. Oleh karena itu, alangkah baiknya sebelum kita berinvestasi properti di suatu daerah kita harus mengetahui terlebih dahulu seluk beluk pasar dari suatu daerah/ tempat yang akan kita gunakan untuk berinvestasi. Untuk itu, sebaiknya kita berkonsultasi terlebih dahulu kepada ahlinya seperti orang yang lebih paham mengenai pasar disana.

2. Terlalu Percaya Diri

Percaya diri memang hal yang bagus yah teman-teman dan sangat diperlukan dalam dunia bisnis. Akan tetapi, percaya diri yang berlebihan dapat memicu kegagalan loh.. apalagi jika karena terlalu percaya diri kalian malahan menjadi besar kepala dan tidak mau berkonsultasi dengan ahlinya. Seorang investor yang baik, harus selalu mau belajar dari orang-orang yang sudah sukses dengan investasinya serta harus mau mendapatkan masukan dan mendengarkan pendapat dari orang lain. Karena, seorang investor yang baik adalah investor yang mau mendengar pendapat dari orang lain.

3. Latah Berinvestasi

Maksud dari latah berinvestasi yaitu kalian berinvestasi properti karena ikut-ikutan berinvestasi karena mendengar orang lain mendapatkan keuntungan, akan tetapi tidak memperhatikan bahwa properti yang dibelinya sudah over supply atau pasarnya sudah jenuh. Jadi, seorang investor tidak boleh berinvestasi karena orang lain berinvestasi. Investor harus tetap yakin dengan pendirian sendiri dan berinvestasi karena melihat peluang yang besar didalamnya. Jadi, bagi kalian seorang investor pemula harus lebih jeli dan bijak yah sebelum berinvestasi. Kalian harus membangun tujuan awal sebelum kalian berinvestasi terlebih dahulu.

4. Terlalu Perfeksionis

Maksudnya apa sih, biar kalian nggak bingung berikut contoh untuk membantu pemahaman kalian. ‘ seorang investor ingin menyewakan rumahnya, akan tetapi terlalu berlebihan dalam mempercantik rumah tersebut’. Menurut Ali hal ini merupakan hal yang wajar akan tetapi, jika terlalu dipaksakan akan membebani cost. Maka alangkah baiknya, lakukan hal-hal yang wajar saja yaah..

5. Timing Yang Salah

Kok bisa yah dalam berinvestasi ada timing yang salah..?

Nah.. maka dari itu alangkah baiknya sebelum kalian berinvestasi kalian harus benar-benar paham seluk beluk investasi. Jangan hanya berkata melihat peluang, akan tetapi tidak tau bagaimana cara memanfaatkan peluang. Timing bisa salah karena seorang investor membeli, menjual, atau menahan properti tidak pada waktu yang tepat. Bagaimana sih hal itu bisa terjadi?

Hal ini bisa terjadi ketika harga properti sedang tinggi para investor malah tamak dalam membeli padahal saat harga sedang tinggi bukanlah waktu yang tepat dalam membeli. Justru sebaliknya, waktu yang tepat dalam membeli properti adalah pada saat booming lewat dan harga peoperti sedang turun.

Naah… bagimana teman-teman, hal-hal diatas dapat membuat kalian menjadi lebih bijak lagi dalam berinvestasi properti kan yah. Semoga dengan penjelasan diatas dapat membuat kalian lebih terbuka lagi wawasannya dan berhati-hati dalam mengelola investasi.

Sumber :

Safa'at Budi. Jakarta, 2015/99 Perbedaan cara mengelola Uang Miliarder vs Orang Biasa/ PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun