Mohon tunggu...
Defi Dilalatul Haq
Defi Dilalatul Haq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030046

Saya Defi Dilalatul Haq, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030046. Akun kompasiana ini saya buat sebagai pendukung dalam perkuliahan mata kuliah jurnalistik, selain itu juga saya gunakan kompasiana ini sebagai sarana mengembangkan kreatifitas dan melatih skill menulis saya. Mohon bantuannya teman-teman✨

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Komunikasi Asertif: Menyampaikan Uneg-Uneg Tanpa Pakai Emosi

26 Juni 2021   08:00 Diperbarui: 26 Juni 2021   08:08 735
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah gak sih kamu lagi enak-enak ngobrol sama seseorang, terus sampai ke pembahasan yang membuat kamu tidak nyaman?

Mungkin kamu tidak nyaman karena tidak setuju dengan pendapat lawan bicara kamu, sehingga bawaannya pengen membantah atau memberi opini menurut dirimu sendiri. Akhirnya berantem, jadinya kepikiran terus bahkan sampai mengganggu kehidupan sehari-hari.

"Gimana sih caranya aku menyampaikan batasan dan pendapatku?"

"Aku takut nanti omonganku bikin orang lain marah."

Eitss, tenang aja permasalahan ini bisa diatasi kok. Yuk simak penjelasan lengkapnya!

Sebenarnya berdebat itu wajar sekali terjadi dalam keseharian kita, dan menjadi salah satu hal yang tidak bisa kita hindari. Masing-masing dari kita punya hal yang dianggap penting yang pastinya berbeda-beda. Tetapi memang tidak bisa kita pungkiri, mungkin memang ada orang yang kalau sudah percaya banget kepada sesuatu itu, baru merasa puas atau senang kalau dia berhasil memenangkan pendapatnya dalam debat. 

Sering kali orang-orang seperti itu malah membuat kita emosi dan jadinya memancing perdebatan, terus ribut dan alasan tadi berdebat pun akhirnya hilang dan akhirnya malah menjadi konflik personal. Padahal jika kita pelajari lebih jauh, ada beberapa cara supaya kita dapat menyampaikan pendapat kita tanpa harus nambah musuh. Tapi sebelumnya kita coba bahas

Kenapa kita malah ujung-ujungnya bertengkar ketika kita bertukar pendapat dengan lawan bicara kita?

Pada dasarnya manusia itu senang menjadi benar, mendapatkan validasi dan pengakuan atas diri dan perasaan kita. Misalkan kalau kita lagi ngobrol, kita pasti bakal senang kalau teman kita setuju dengan apa yang kita bicarakan dan mendukung statement kita. Bukannya sebaliknya, yaitu menyalahkan atau menjelek-jelekkan pendapat kita.

Tetapi perdebatan itu mungkin terjadi kalau hal ini berkaitan dengan value personal diri kita, misalnya tentang agama, pandangan politik, sampai dengan perkara moral. Apalagi kalau lawan kita kebetulan lagi ngegas sehingga kita menjadi terpancing untuk merespon dengan hal yang sama. Sering kali ini membuat diskusi kita menjadi tidak produktif dan merusak hubungan personal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun