Mohon tunggu...
Deffindra Ahmad
Deffindra Ahmad Mohon Tunggu... Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

PETA DIGITAL POTENSI DESA BABADAN: Dari Lereng Gunung Kawi, Potensi Desa kini Terekspos ke Dunia

13 Agustus 2025   21:04 Diperbarui: 13 Agustus 2025   21:04 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Keterangan: Mahasiswa KKN Universitas Brawijaya menyerahkan peta potensi desa ukuran besar kepada perangkat Desa Babadan. (Dokumentasi Pribadi, 2025)

Keterangan: Tempat ibadah umat Hindu di Dusun Banaran, simbol keberagaman Desa Babadan. (Foto: Dokuementasi Pribadi, 2025).
Keterangan: Tempat ibadah umat Hindu di Dusun Banaran, simbol keberagaman Desa Babadan. (Foto: Dokuementasi Pribadi, 2025).
Di sektor kesehatan, posyandu hadir di setiap dusun dengan kegiatan rutin bulanan secara bergiliran. “Kalau bisa, setiap dusun ada petanya biar semua orang tahu potensi di wilayahnya. Anak-anak sekolah juga bisa belajar dari sini,” kata Bu Lastri (42), warga Dusun Banaran.

Keterangan: Posyandu yang menjadi pusat layanan kesehatan ibu dan anak di desa. (Foto: Dokumentasi Pribadi, 2025).
Keterangan: Posyandu yang menjadi pusat layanan kesehatan ibu dan anak di desa. (Foto: Dokumentasi Pribadi, 2025).
  • Manfaat Nyata untuk Perencanaan Desa

Peta ini bukan sekadar pajangan. Perangkat desa mengaku sudah memanfaatkan data tersebut untuk merancang program kerja tahunan. Beberapa kelompok tani bahkan mengusulkan agar peta diperbanyak dan dipasang di pos-pos pertanian. Mahasiswa KKN juga menyiapkan versi digital melalui Google My Maps agar potensi Babadan bisa dilihat siapa saja, kapan saja, dari mana saja.

Pemetaan ini membuktikan bahwa teknologi dapat menjadi jembatan antara potensi desa dan pengembangan ekonomi lokal. Dengan informasi yang terintegrasi dan akurat, Babadan kini punya pijakan kuat untuk membangun masa depan yang lebih terarah dan berkelanjutan.

Dari lereng Gunung Kawi, peta digital ini menjadi “jendela” yang membuka pandangan dunia terhadap kekayaan Babadan. Sebuah langkah kecil yang bisa membawa dampak besar bagi kemajuan desa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun