Mohon tunggu...
Dewi eF
Dewi eF Mohon Tunggu... Pelajar/mahasiswi -

hanya seorang mahasiswa yang ingin berbagi sedikit yang ia dapat dari bangku kuliah hari ini

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pemberian "Reward" dalam Proses Pembelajaran Itu Perlu

17 Oktober 2017   21:56 Diperbarui: 17 Oktober 2017   22:06 2772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jika berbicara tentang pendidikan maka seperti halnya akan ada sepuluh hal sebagai pembahasan pokok dan seribu hal baru yang akan kita temukan dalam proses pembahasan sepuluh hal tersebut. Mengapa demikian, karena memang ilmu adalah hal luar biasa yang diberikan Tuhan dan jumlahnya tidak terbatas. 

Namun dalam proses penggalianya seseorang memerlukan dorongan yang kuat dari dalam dirinya dan juga dari lingkungan, keduanya adalah hal yang tidak terpisahkan sekalipun proporsinya berbeda. dorongan yang kuat dari dalam diri seseorang tersebut akan mampu mencuat dikarenakan adanya dorongan atau stimulus dari lingkungan, dan hal ini menjadi obor tersendiri dalam memicu semangat yang ada dalam diri seseorang. Karenanya lingkungan, seperti halnya teman, tetangga maupun keluarga menjadi faktor penting dan berperan dalam proses pendidikan.

Melihat dari tujuan setiap manusia adalah ingin dihargai maka, hal ini menjadi titik ukur dalam tata cara bersikap antara seorang pelajar dengan pendidik, maupun sebaliknya. Guru atau pendidik sering halnya menjadi sesuatu yang berpengaruh besar dalam kehidupan anak anak atau pelajar yang terkadang kekuatan pengaruh tersebut melebihi pengaruh peran orang tua di rumah. oleh sebab itu, profesi guru adalah hal yang patut di apresiasi dan sangat diperhatikan sebab dengan jasa itu seseorang dapat menjadi pemimpin negara dan dengan jasa itu pula seseorang mampu menjadi tercela. 

Peran orang tua dan guru yang penting dalam proses pendidikan anak maka, sepatutnya guru dan orang tua memberikan dorongan yang kuat dalam setiap tahap pendidikan anak. Janganlah orang tua dan guru menganggap bahwa jenjang pendidikan semakin tinggi semakin mandiri dan tidak perlu lagi mendapat perhatian intensif dari orang tua dan guru. Pada hakikatnya setiap pelajar pada jenjang pendidikan apapun adalah sama, sama sama membutuhkan perhatian dan dorongan agar tetap mau berkembang hanya saja dengan porsi yang berbeda. Pemberian hadiah atau reward pada anak adalah sesuatu yang penting, sebab hal tersebut akan menambah semangat juga menekankan pada anak tentang kebenaran apa yang telah ia lakukan. 

sekolahdasar.net
sekolahdasar.net
Reward bukan hanya berupa benda atau sesuatu yang disukai anak, namun pujian, kata kata penyemangat, maupun hanya sekedar menunjukan sikap menghargai adalah hal yang patut diberikan pada anak anak ketika mereka mampu melaksanakan tugas. Namun sebenarnya kemampuan setiap anak adalah berbeda, maka dari hal ini tidak hanya anak anak yang mampu menyelesaikan tugasnya dengan baik yang pantas diberikan reward, setiap anak yang mau untuk menjalani proses pembelajaran adalah anak yang pantas untuk mendapatkan reward. 

Sebab setiap anak adalah istimewa, siapapun mereka anak Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, remaja, mahasiswa maupun dewasa, setiap guru dan orang tua patut memberikan penghargaan dengan porsi masing masing tentunya. Janganlah sampai kiranya guru maupun orang tua melepaskan pengawasan dikarenakan usia atau jenjang pendidikan anak, sebab dalam proses hidup terdapat proses belajar dan hal ini akan terus membutuhkan bimbingan. 

Pemberian reward seperti halnya asupan gizi jika sesuatu itu diberikan kurang dari asupan gizi yang dibutuhkan maka ini akan menjadi kabar buruk bagi pertumbuhan, namun jika asupan gizi diberikan secara berlebihan maka tentu saja tidak menutup kemungkinan malah akan menimbulkan penyakit. karenanya menjadi sosok panutan seperti orang tua maupun guru hendaknya memahami kekuatan emosional anak agar pemberian reward ini tidak menimbulkan sesuatu yang buruk, seperti jika anak berlebihan dalam diberi reward maka tidak menutup kemungkinan anak akan merasa puas dengan apa yang telah ia dapat, sehingga pada akhirnya anak akan berhenti bereksplorasi. 

Juga sebaliknya jika pemberian reward tersebut kurang maka, tidak menutup kemungkinan juga anak akan merasa tidak dihargai dan merasa gagal, sehingga hal ini juga akan memutus semangatnya dalam berkarya. Maka tidaklah salah seseorang terkadang di anjurkan untuk menurunkan sedikit saja egonya agar mau menghargai dan belajar dengan hasil akhir memiliki kompetensi yang lebih baik lagi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun