Mohon tunggu...
Dee Dee Sabrina
Dee Dee Sabrina Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

http://insideedee.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gempa di Aceh Singkil

5 September 2011   19:40 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:13 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Baru saja pukul 00.15 yang lalu, daerah Sumatera Utara kembali diguncang gempa. Di tempat saya sendiri, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat, gempa tersebut terasa cukup kuat. Sentakan pertama terasa pelan, kemudian menjadi kuat dalam sepersekian detik. Cukup membuat saya yang sebelumnya sedang duduk di lantai keramik, melompat terkaget.

Saya segera berlari ke arah kamar saudara lelaki saya, memanggilnya untuk membawa anak dan istrinya keluar rumah. Keadaan kemudian mulai tenang ketika gempa berhenti, saya berusaha sangat keras mengontrol diri agar tidak panik. Namun demikian, tidak sampai  1 menit sesudah guncangan pertama menyapa kami, guncangan kedua yang jauh lebih kencang, datang. Beruntung kami semua sudah berada di halaman belakang rumah.

Setelah itu gempa kembali berhenti, namun lebih cepat dari sebelumnya, guncangan berikutnya menyusul. Dengan kekuatan yang kurang lebih terasa sama seperti guncangan kedua, yang ketiga ini menggoyang kami lebih lama dari terdahulunya. Diikuti oleh beberapa gempa kecil sesudah tiga sentakan mengagetkan tersebut, akhirnya tanah yang kami pijak benar-benar berhenti bergoyang.

Panggil saya internet-addict, tapi saya langsung berlari mendekat ke arah laptop yang masih menyala, dan segera mencari informasi tentang gempa barusan. Berikut informasi paling awal yang saya temukan.

dikutip dari akun @infoBMGK di twitter:

Gempa Mag:6.7 SR,06-Sep-11 00:55:12 WIB,78 Km,(59 km TimurLaut SINGKILBARU-NAD )

yang disertai gambar pemetaan lokasi gempa sebagai berikut:

Jika titik merah yang dimaksud adalah lokasi pusat terjadinya gempa, maka ada kesalahan pada informasi tersebut. Seharusnya daerah tersebut bukanlah Singkil Baru, melainkan Kabupaten Aceh Singkil, Kecamatan Suro Baru.

Hal ini akhirnya diklarifikasi oleh kerabat saya yang kebetulan berada di Singkil Aceh. Kerabat saya melaporkan bahwa gempa yang dirasakan di sana amatlah kuat, hingga membuat piring dan gelas berjatuhan seolah melompat dari raknya masing-masing. Beruntung penduduk di sana banyak yang menghuni rumah panggung khas masyarakat Melayu, yang terbuat dari kayu, maka berdasarkan laporan matanya, belum ada rumah yang roboh karena gempa tersebut.

Komunikasi ke daerah Singkil Aceh dapat dikatakan lancar dan tidak terganggu. Hanya saja, segera setelah gempa, listrik padam tiba-tiba. Hal ini cukup membuat kepanikan bagi warga sekitar, karena padamnya listrik membuat mereka kesulitan mencari informasi.

Saya mengagumi bagaimana Social Media dan Network Blogging membantu penyebaran informasi menjadi lebih mudah dan cepat diakses. Namun begitu, sayangnya banyak media maupaun individu yang lebih mengutamakan penyampaian berita secara aktual, daripada secara benar. Sehingga banyak penyimpangan informasi karenanya.

Seperti beberapa teman yang meng-update twitter dan berkata, Sibolga jauh dari pusat gempa, harusnya aman-aman saja. Padahal, setelah diteliti lebih jauh, pusat gempa berada di perbatasan Tapanuli Tengah dan Aceh Selatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun