Mohon tunggu...
Dee Shadow
Dee Shadow Mohon Tunggu... -

Esse est percipi (to be is to be perceived) - George Berkeley

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menjawab Pertanyaan "Apakah SNSD Simbol Seks?"

3 Agustus 2017   10:17 Diperbarui: 7 Agustus 2017   05:41 3411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SNSD. Tribunnews.com

Pemaknaan seperti ini bisa dipahami dari bagaimana kultur timur menempatkan kata "seks". Kata seks adalah perkataan tabu dan bisa dengan cepat dihubungkan dengan ketidakpantasan perilaku moral. Bahkan dalam pengertiannya yang kedua. Sesuatu yang tabu untuk diperbincangkan luas, tetapi penting dalam mempertahankan keberlangsungan sistem sosial. Seperti Anda tidak boleh membahas nasi secara luas, tetapi Anda tidak bisa hidup tanpa nasi. Bagaimana Anda bisa memperoleh nasi yang lebih bagus? Anda tidak sedang berpikir nasi yang lebih bagus datang sendiri kan?

Dan dalam pemaknaan inilah sumbu mulai nyala (atau dinyalakan?). Sumbu petasan rentengan yang suaranya memekakan telinga dan seperti tidak mau berhenti. Dan petasan itu bersumber pada penyempitan makna yang tampaknya menjadi pemaknaan umum di sini (Bahkan fans SNSD berang idola mereka disebut simbol seks yang menguatkan bukti adanya keseragaman pemaknaan pada kedua belah pihak) ditambah lagi, jika tidak bisa dikatakan diperparah, oleh teriknya matahari kultur media sosial online. Sama seperti sikap orang yang kaget ketika melintasi tempat petasan rentengan tadi, ruang-ruang media sosial segera dipenuhi dengan umpatan dan hujatan.    

Jadi apakah dalam pemaknaan yang sudah bergeser ini SNSD bisa disebut simbol seks? Titik beratnya akan berada pada pemaknaan simbol yang memiliki makna perwakilan yang dalam kasus ini harus dimaknai selektif.

Pertama Anda bisa membuat daftar panjang girlband Korea Selatan dan membandingkan penampilannya. Anda bisa membandingkan SNSD dengan katakanlah Laysha atau Switch. Kemudian dengan bekal informasi ini, Anda bisa menentukan siapa yang layak disebut simbol seks. Menurut saya jawaban tas pertanyaan hipotesis di atas adalah bukan. Tapi silahkan Anda lakukan sendiri supaya Anda lebih yakin.

Tetapi ingat kita tidak bisa memposisikan diri kita sebagai kelompok dalam. Apapun hasilnya kita adalah kelompok luar dan persepsi yang kita peroleh setelah menangkap fenomena seperti katakanlah Laysha tentu saja berbeda dengan apa yang kelompok dalam tangkap. Jika Laysha tidak pernah mendapatkan pelarangan pentas, berarti kelompok dalam memiliki kode yang berbeda untuk menentukan ketidaksenonohan.

Jadi  mana yang benar? Ukuran kita atau mereka? Inilah relatifisme. Bahwa perbedaan itu ada tidak  bisa disangkal.  Yang dibutuhkan kemudian adalah memasukan perbedaan-perbedaan itu dalam cakupan kategori imperatif sebagai dasarnya karena kita adalah manusia dan mereka adalah manusia. Pembicaraannya akan masuk ke metafisik. Kenjlimetan metafisiklah alasan saya untuk cukup menjelaskannya sampai di sini saja.

Bagaimana jika ada seseorang yang tidak memiliki kelengkapan informasi sehingga tidak bisa melakukan perbandingan untuk memenuhi kebutuhan selektif?. Apa yang dia tangkap (fenomena SNSD) akan berhubungan dengan ide-ide dalam pemrosesan kognitif dia. Dan ketika tidak ada ide pembanding bahkan dari wilayah lokal seperti goyang dangdut koplo misalnya, bisa saja gerakan tubuh SNSD dimaknai sebagai simbol seks dalam pemaknaan kedua ini.

Jadi dalam konstruksi idealisme seperti di atas, SNSD bisa disebut simbol seks. Tentu saja bagi dia! Komunitas sosial yang lebih luas bisa membentuk persepsi yang sama jika tidak ada informasi pembanding, atau justru memiliki persepsi yang jauh berbeda ketika komunitas yang lebih luas, katakanlah, memberikan kelonggaran untuk goyangan dangdut koplo.

Perbedaan persepsi kognitif untuk individu yang berada dalam komunitas sosial terakhir berarti pengingkaran atau kekacauan kognitif karena individu tersebut harus tetap berpendapat gerakan tubuh SNSD adalah simbol seks sedangkan dia memiliki pembanding yang seharusnya membuat gerakan tubuh SNSD kehilangan legitimasinya sebagai simbol seks.

Kekacauan kognitif ini tampak bisa  diselesaikan dengan membuat daftar panjang simbol seks dan memasukkan semua persepsi yang dimaknai cocok dan memenuhi persyaratan simbol seks. Seperti ketika Anda ditanya siapakah simbol musik rock? Anda memasukkan semua entitas yang memiliki atribut musik Rock, bahkan mungkin band Rock lokal di kota Anda, katakanlah namanya Super Rock. Bagaimana Anda bisa menaruh Super Rock bersama dengan Metallica, Led Zepellin, atau Deep Purple? Bukankah dengan melakukan ini Anda sudah kehilangan makna simbol?

Pergeseran pemaknaan simbol seks ketiga berada pada makna seks yang kedua. Hubungan seksual (sexual intercourse). Dalam kasus ini hubungan seksual dalam wilayah hiburan. Sama seperti struktur untuk pemaknaan kedua. Andaikata Anda memiliki sedikit informasi saja tentang SNSD, bahwa mereka adalah girlband yang sebenarnya cukup "sopan" di antara girlband lainnya. Apakah SNSD adalah simbol seks? Apakah scorpion tank MBT? Apakah BB King musisi heavy metal? Apakah bumi datar?  ABSOLUTELY NOT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun