Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Perempuan Jangan Golput, Pilih Calon Pemimpinmu di 2024

10 Februari 2024   10:47 Diperbarui: 10 Februari 2024   17:24 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dibuat penulis dengan Canva

Pemilu (Pemilihan Umum) 2024 semakin dekat. Beberapa hari lagi, pesta demokrasi lima tahunan itu akan digelar. Tanggal 14 Februari 2024, seluruh warga negara Indonesia akan memilih calon pemimpinnya. 

Sayangnya, ancaman golput terus membayangi perempuan. Perempuan rentan golput saat pesta demokrasi seperti ini. 

Tentunya ini sangat disayangkan. Seharusnya, perempuan tidak golput. Dia harus mengambil bagian dalam pesta demokrasi ini, demi kepentingannya juga. 

Perempuan Rentan Golput

Golput (golongan putih) merujuk pada istilah dimana tidak mau memilih. Orang golput sengaja merelakan hak pilihnya. 

Perempuan sebagai jumlah penduduk terbanyak di negeri ini, ternyata menjadi pihak yang rentan untuk golput. 

Pilihan golput ini tentu ada penyebabnya. Ada banyak alasan mengapa perempuan memilih untuk golput, seperti ;

1. Tidak Merasa Diwakili

Perempuan seringkali merasa bahwa pemimpin politik tidak memperjuangkan kepentingan mereka secara adekuat. Kekhawatiran ini muncul karena kurangnya representasi perempuan dalam posisi kekuasaan dan kebijakan yang kurang sensitif terhadap isu-isu yang secara khusus memengaruhi perempuan, seperti hak reproduksi, kesetaraan gender, dan kekerasan dalam rumah tangga.

2. Burden

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun