Mohon tunggu...
Dian Kusumawardani
Dian Kusumawardani Mohon Tunggu... Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.

Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pentingnya Moral Virtue dalam Disiplin Menerapkan Adaptasi Kebisaan Baru Hadapi COVID-19

5 Oktober 2020   15:06 Diperbarui: 5 Oktober 2020   15:18 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Adaptasi kebiasaan baru dalam menghadapi virus COVID-19 ini sangat diperlukan. Saat ini kita sudah memasuki era new normal. Dimana kita perlu menerapkan pola kebiasaan baru dalam menghadapi COVID -19 ini.


Pandemi COVID -19

Pandemi COVID 19 ini sudah tujuh bulan terakhir melanda Indonesia. Berdasarkan data terkini, sampai tanggal 3 Oktober 2020, jumlah penderita positif COVID-19 di Indonesia ada 299.506 orang, sembuh 225.052 orang dan 11.055 orang meninggal.

Coronavirus Disease - 2019. Coronavirus Disease - 2019 (COVID-19) adalah penyakit baru yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan dan radang paru. Penyakit ini disebabkan oleh Infeksi Servere Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-Cov-2).

Gejala virus ini antara lain :

- demam > 37,3 derajat celcius
- batuk, pilek
- gangguan (sesak) pernapasan
- sakit tenggorokan
- letih, lesu

Penularan virus ini bisa melalui droplet, kontak pribadi misalnya berjabat tangan dan juga melalui sentuhan terhadap benda-benda atau permukaan yang sudah terkena virus, kemudian menyentuh mulut, hidung atau mata tanpa mencuci tangan terlebih dahulu.

Adaptasi Kebiasaan Baru

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi
Pandemi ini membuat masyarakat harus mulai menerapkan adaptasi kebiasaan baru. Adaptasi kebiasaan baru ini bisa membuat masyarakat hidup berdampungan dengan COVID -19. Masyarakat bisa tetap produktif di tengah pandemi.

Adaptasi kebiasaan baru ini bertujuan memberikan perlindungan kesehatan bagi individu dan masyarakat. Selain itu juga menciptakan kehidupan yang lebih bersih, lebih sehat dan lebih taat.

Adaptasi kebiasaan baru ini harus ditetapkan di semua tatanan masyarakat. Mulai dari satuan pendidikan, tempat ibadah, pasar, tempat kerja dan tempat umum lainnya seperti kendaraan umum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun