Dian Kusumawardani
Mohon Tunggu...Freelancer - Haloo, saya adalah seorang ibu rumah tangga profesional. Bekerja paruh waktu sebagai pengajar Sosiologi dan Sejarah di BKB Nurul Fikri. Juga suka menulis dan sudah menghasilkan 6 buku antologi dan 1 buku solo. Saya juga seorang konselor laktasi dan blogger.
Home Educator Omah Rame, Pengajar di BKB Nurul Fikri, Konselor Laktasi, Content Creator
Sambal menjadi salah satu unsur khas dalam kuliner Indonesia. Indonesia kaya akan variasi sambal, mulai dari sambal terasi, sambal bawang, sambal matah, sambal hijau dan lain sebagainya. Seiring dengan perkembangan zaman, bentuk sambal juga bervariasi. Tak hanya berbentuk pasta saja, kini sambal tersedia dalam bentuk sambal kering yang mudah di bawa kemana-mana.
Sambal Mak'e Ndang
Salah satu sambal kering yang sangat digemari saat ini adalah Sambal Mak'e Ndang. Sambal kering ini berasal dari Kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Usaha yang dimiliki oleh ibu Endang Prihatin ini mulai dirintis sejak September 2017 lalu.
Bisnis ini bermula dari kebiasaan ibu dari bu Endang yang selalu membuat sambal kering di rumah. Tak hanya untuk di konsumsi sendiri, tetapi juga dijadikan buah tangan saat bersilaturahmi dengan sanak saudara. Mulai dari itu banyak saudara yang suka pesan untuk dibuatkan sambal tersebut. Hal itu kemudian menjadi inspirasi ibu Endang untuk membuat sambal ini.
img-20181207-wa0022-5c0aabc46ddcae1192559f3d.jpg
Pembuatan sambal Mak' e Ndang dilakukan di rumah ibu Endang. Tepatnya di kelurahan Danyang kecamatan Purwodadi kabupaten Grobogan Jawa Tengah. Dengan di bantu sepuluh orang asisten, setiap harinya ibu Endang bisa memproduksi 200 botol sambal.
Sambal Mak'e Ndang ini adalah sambal kering yang tidak kalah dengan sambal lainnya. Keistimewaan sambal ini adalah dari proses pemilihan bahan baku. Bahan baku utama, yaitu cabe dan bawang merah dipilih dari yang masih fresh. Diambil langsung dari para petani binaan. Selain itu sambal ini bebas dari msg dan bahan pengawet.
Pembuatan sambal ini dilakukan secara manual. Pertama, cabe segar di keringkan terlebih dahulu. Jika sudah kering, cabe ditumbuk. Bawang merah dijadikan bawang goreng, yang selanjutnya dicampur dengan cabe yang telah ditumbuk dan bahan-bahan lainnya. Dengan pengemasan yang tepat, sambal ini bisa bertahan hingga 8 bulan.
Sambal Mak'e Ndang ini terdiri dari enam varian rasa. Mulai dari rasa original, cumi, rebon, teri medan, teri nasi dan udang. Sementara untuk kemasannya tersedia dalam botol plastik dan botol kaca. Sambal ini dibandrol dengan harga 11 ribu untuk ukuran 27 gram, 16 ribu untuk ukurab 40 gram dan 30 ribu untuk ukuran 55 gram.
Awalnya, sambal ini hanya bermodal seratus ribu rupiah saja. Dengan modal seratus ribu, ibu Endang bisa membuat 20 botol sambal. Kini per bulannya, omset yang dikantongi mencapai 25 juta per bulan. Sambal ini sudah mendapat sertifikasi halal dari MUI.
