Sampah menjadi sebuah masalah serius di Indonesia. Indonesia sebagai negara dengan jumlah pendudut nomor empat terbanyak di dunia, turut andil menyumbang sampah dalam skala besar. Dengan jumlah penduduk sebanyak 237 juta jiwa, sampah yang dihasilkan bisa berjumlah 130.000 ton per hari. Apalagi menurut penelitian terbaru dari Sustainable Waste Indonesia (SWI) mengungkapkan sebanyak 24 persen sampah di Indonesia masih tidak terkelola.
Tentunya hal ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus. Perlu peran serta semua elemen bangsa. Di mulai dari keluarga, ya keluarga sebagai penghasil sampah rumah tangga harus berperan aktif dalam mengolah sampahnya.Â
Pemerintah juga telah berupaya meningkatkan tingkat pengurangan sampah rumah tangga hingga mencapai sekitar 12 juta ton per tahun. Hal itu merupakan implementasi dari Peraturan Presiden (Perpres) nomor 97 tahun 2017 tentang kebijakan dan Strategi Nasional (Jaktranas) Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.
Di Indonesia, salah satu penghasil sampah terbesar adalah rumah tangga, dengan rata-rata setiap orang menghasilkan 800 gram sampah per hari. Bila tidak dikelola dengan baik, sampah rumah tangga bisa menyebabkan berbagai pencemaran, mulai dari pencemaran air, tanah bahkan udara.
Maka, keluarga kami mulai melakukan pengolahan sampah rumah tangga. Beberapa hal yang kami lakukan dalam mengolah sampah rumah tangga antara lain :
1. Pisahkan Sampah
Langkah awal pengolahan sampah rumah tangga adalah dengan memisah-misahkan sampah berdasarkan jenisnya. Ada lima sampah yang kami kelompokkan. Pertama, sampah organik. Sampah organik ini terdiri dari sisa makanan dan sampah dapur.
Kedua, sampah anorganik. Sampah ini terdiri dari botol dan aneka plastik. Ketiga, sampah elektronik. Baterai yang sudah tak terpakai, kabel dan bohlam adalah barang-barang yang kami buang di kotak sampah elektronik.
Keempat sampah kertas. Kertas bekas dan kardus yang tak terpakai akan di buang di sampah ini. Kelima , sampah lain-lain. Popok, pembalut  dan kotoran lainnya kami buang di smpah lain-lain ini.
2. Diet Plastik