Mohon tunggu...
Dedy Prasnowo
Dedy Prasnowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang yang sederhana sekaligus nggak penting #sexconsultant #seksolog #psychomaniac Follow me on twitter : @dedyprasnowo Just mention and I will following back.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Rajin Puasa Tapi Malas Sholat

6 Agustus 2010   11:54 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:15 1505
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="" align="alignright" width="400" caption="gambar dari blog mas raden"][/caption] Aku menggunakan perumpamaan diriku sendiri dalam tulisan ini hanya demi menjaga dari membuka aib orang lain.Atau bisa juga anda menganggap bahwa artikel ini memang menceritakan tentang keadaan diriku yang sebenar nya. Aku terlahir di tengah keluarga yang cukup harmonis,meski kurang religius.Maksud nya adalah hanya ibu ku saja yang nampak nya getol dalam mengajar aku tentang Islam dan seluk beluk nya.Bagaimana ibadah yang benar.Mulai dari Rukun Islam hingga Rukun Iman dan lain sebagai nya.Ayahku seorang muslim namun kurang begitu rajin dalam sholat.Kebalikan dari ibuku justru yang sangat rajin dan kusyu'. Hingga aku dewasa,secara tidak langsung terbawa dengan contoh yang nampak pada kedua orang tua ku.Hanya saja,aku kurang bijaksana dalam mengambil teladan yang benar.Yaitu aku pun menjadi pribadi yang malas sholat. Benar-benar malas sholat,mungkin hanya sekedar Jumatan saja,atau terkadang hanya Maghrib dan Isya'. Tapi untuk masalah puasa....hehe,ayo monggo diadu.Baik dari yang wajib seperti di bulan Ramadhan,hingga yang sunah di tiap Senin dan Kamis,aku selalu rajin melaksanakan. Hingga pada masa aku menginjak di bangku kuliah,ada seorang karib yang memberitahu ku bahwa sejati nya bila diumpamakan sholat itu bagaikan sebuah bentangan kain yang putih bersih,sedangkan puasa adalah hiasan yang menempel pada kain tersebut hingga bisa terlihat indah dan menawan hati. Lalu bila umat muslim hanya rajin puasa saja tanpa pernah diimbangi dengan ibadah sholat,sama saja dengan mengumpulkan hiasan tanpa ada kain sebagai tempat menempel nya.Bagaimana bisa menjalani sebuah ibadah yang cukup unik dan tidak berdasar sama sekali.Maksud nya bukan puasa nya yang tidak berdasar,tetapi model ibadah yang tanpa disertai sholat wajib 5 waktu yang sangat sia-sia.MasyaAllah...karibku terlihat kaget sambil dengan redup mengelus dada nya.Kala mengetahui kebenaran dari diriku yang rajin puasa tanpa didasari dengan rutin dalam sholat. Aku pun sadar dan segera memperbaiki sholat ku terlebih dahulu,daripada mengejar amalan berpuasa.Walaupun saat ini aku masih sempat melontarkan argumentasi bahwa masih mending diriku yang rajin berpuasa namun jarang sholat,daripada sudah tidak sholat,puasa pun malas.Adakan contoh orang seperti itu,semoga saja anda tidak termasuk. Hingga kini saat akan menjelang Ramadhan,kembali aku teringat diskusi dengan karib ku tersebut,cukup panjang sebenar nya,namun sengaja aku ambil inti nya saja secara ringkas.Aku akui saat ini pun,demi menjaga hati ini dari kemunafikan,jujur aku masih saja sering bolong-bolong dalam menjalani sholat.Akan tetapi hati ini sedikit terhibur dengan tausiah ustad Sanusi yang mengatakan ibarat nya orang yang jarang mengerjakan sholat,kain nya menjadi terdapat banyak lubang,nah maka dari itu umat Islam wajib melakukan ibadah yang lain,dengan tujuan menutup lubang yang ada pada kain,syukur-syukur bisa sekaligus menghiasi nya. Bagaimana dengan anda kawan,semoga kita dijauhkan dari sifat malas akan sholat apalagi sikap enggan berpuasa.Malu dong sama anak tetangga sebelah yang masih duduk di bangku sekolah dasar tapi sudah kuat berpuasa penuh.Jangan pernah beralasan yang klise seperti,"Saya itu kalau menahan lapar dan haus seharian jujur saja kuat tidak masalah,tapi kalau harus menahan rokok nya itu loh,yang bikin kecut !" Salam.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun