Mohon tunggu...
Dedy Prasnowo
Dedy Prasnowo Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang yang sederhana sekaligus nggak penting #sexconsultant #seksolog #psychomaniac Follow me on twitter : @dedyprasnowo Just mention and I will following back.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dan Sahabatku Pun Murtad

12 September 2013   19:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:59 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malam yang di gerah di Surabaya.

Murtad dalam kajian  Islam yang aku anut adalah berarti keluar dari agama.Simple.Dan tulisanku ini murni bukan sebuah bentuk penghakiman akan tetapi lebih kepada ratapan kegalauan seorang berondong tua yang ditinggal sahabat lama nya,keluar dari Islam.

Tiada kata yang mampu mengungkapkan bila boleh meminjam  gaya bahasa fiksi yang aku benci.Dan seperti biasa dengan melodi yang penuh kelebaian tingkat trotoar aku akan berusaha menterjemahkan rasa pedih kehilangan seorang sahabat seiman seperti diri nya.Dia adalah sahabatku yang cantik dan ceria.Pernah merasakan tawa suka dibawah hujan deras di kaki gunung Lawu,menggigil kedinginan bersama.Saling berteriak menyapa histeria kala bertemu di area parkiran motor  Tunjungan Plaza Surabaya.

Dia sempat pergi dari kisah persahabatan sederhana ini,dan sore tadi tanggal 12 September 2013 kembali menyapa lewat blackberry messenger dan kepo nya diriku yang membuahkan sebuah berita bahwa dia telah beranak 3 dan pindah agama.So Get damned.

Pindah Agama,sebuah lompatan jauh kedepan,dari beberapa petualangan yang sempat kita rancang akan lakukan bersama demi secercah keseruan masa muda.Wow.Aku dengan jiwa petarung ku pun akan keok tak berdaya bila ditantang untuk menjelang sebuah gerbang menuju agama yang baru.Maaf kawan.Aku terlalu kuno dalam Islamku,meski itu adalah agama pilihan orang tuaku.Dan memang  harus diakui,aku memilih menjadi muslim bukan keinginan sendiri.Tetapi berdasarkan rujukan dan ajaran ayah dan ibuku.

Dan bila memang cinta yang menjadi alasan nya,aaahhh.Rasa itu memang indah kawanku.Hehehe.Aku jadi teringat dirimu yang selalu berganti lelaki dengan agama yang berbeda denganmu dulu.Bisa jadi memang kamu sudah merancangnya itu jauh-jauh hari kala kita masih menari bersama di bawah hutan cemara.Sekali lagi aku harus tegas mengingatkan jemariku agar tidak tesilap menuliskan kalimat penuh penghakiman terhadapmu kawan.

Bila ada yang iseng menanyakan pendapatku,sudah jelas aku akan menjawab….Bodoh ! Sahabatku adalah orang terstupidisasi sepanjang masa yang pernah aku kenal.Sebut saja aku fanatik silakan kutuk aku munafik,terserah.Meskipun aku terlahir dengan tingkat iman kaum sudra dan kadar taqwa ala kadar nya.Namun aku bangga menjadi muslim dan akan memutuskan meninggal sebagai seorang yang beragama Islam pula.InsyaAllah.

Jangan kuatir sahabatku,meski kamu meninggalkan aku dalam Islam,kita tetap akan berteman.Maafkan bila ada beberapa kata yang kamu benci dariku seperti biasa nya,hehe…sudahlah.Paling tidak kamu tahu aku sedih melihatmu.Aku jadi teringat lirik lagu yang selalu kau senandungkan,”Tuhan memang satu,kita yang tak sama.”Kalimat manis seperti ,”Apakah salah bila cinta hadir diantara agama yang berbeda.”Entahlah,aku terlalu dungu untuk menanggapi argumenmu itu,sebuah kalimat penuh gugatan terhadap sang Pencipta.Aku terbiasa berpikir secara sederhana.Cinta ya cinta.Agama adalah sebuah keyakinan.Ada sebagian orang yang tidak bisa hidup tanpa cinta separuhnya lagi akan mati tanpa agamanya.Sebagian lagi memilih melepas cinta demi agama nya,beberapa malah ada yang rela meninggalkan agama demi cinta sejati nya.

Salam sedih.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun