Mohon tunggu...
Dedy Rizaldi
Dedy Rizaldi Mohon Tunggu... Ahlan Para Pecinta Lembaran Hikmah, Dakwah, dan Pendidikan

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Buya Hamka dan Tafsir Al-Azhar

21 September 2025   17:28 Diperbarui: 21 September 2025   17:31 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sudut kota Jakarta, di antara hiruk pikuk zaman yang mulai menggeliat, sebuah cahaya lahir dari mimbar subuh. Masjid Al-Azhar Kebayoran Baru menjadi saksi, ketika seorang ulama dengan suara teduh dan penuh hikmah mengalirkan tafsir Al-Qur'an kepada jamaah. Setiap kata bukan sekadar penjelasan, melainkan getaran hati yang menghidupkan ayat demi ayat. Dari sanalah benih Tafsir al-Azhar mulai tumbuh---bukan di ruang akademik yang kaku, melainkan di tengah denyut kehidupan masyarakat yang haus akan pencerahan.

Namun takdir Allah menuntun perjalanan itu ke jalan yang tak pernah diduga. Tahun 1964, Hamka harus melewati ujian berat: jeruji besi Sukabumi menjadi teman setianya. Di dalam kesunyian penjara, di tengah keterbatasan yang mencekam, justru lahirlah kekuatan intelektual yang tak terbendung. Malam-malam panjang ditemani Al-Qur'an, siang-siang sepi ditemani pena. Dalam ruang pengap itu, Tafsir al-Azhar diselesaikan dengan kesungguhan hati, seakan Hamka sedang berbicara langsung dengan umatnya di luar sana.

Tiap lembar tafsir menjadi bukti, bahwa cahaya Al-Qur'an tak pernah padam meski ditempa penderitaan. Dari balik dinding besi dan kesepian, Hamka menunjukkan: kebebasan sejati bukanlah sekadar di luar penjara, melainkan di dalam jiwa yang senantiasa bernaung dalam dekapan Al-Qur'an.

-Dalam Dekapan Al-Quran, Dedy Rizaldi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun