Pagi hari, mereka akan memikul kayu-kayu bakar tersebut untuk dijual. Mereka telah mengikat kayu-kayu tersebut sedemikian rupa sehingga tidak membuat seragam sekolah mereka menjadi kotor.Â
Itulah sedikit banyaknya pemandangan yang saya temukan di sana, dari mereka anak-anak perempuan suku Nias. Selain berparas cantik, ternyata mereka juga pekerja keras.
Menurut pendapat seorang bapak yang berada di tempat itu, baik laki-laki maupun perempuan mendapat pekerjaan yang hampir sama beratnya. Yang mungkin tidak boleh dilakukan oleh seorang perempuan di daerah itu ialah memanjat pohon. Bagi mereka itu adalah pantang.Â
Namun untuk menderes karet, mengangkat kayu bakar dan pergi ke ladang, adalah pekerjaan yang bisa dilakukan oleh setiap orang.Â
Sungguh suatu pengalaman perjumpaan yang menarik bagiku. Setiap orang memiliki rasa tanggungjawab untuk mencari nafkah, baik itu laki-laki maupun perempuan. Di tempat itu juga, kerukunan sangat dijaga. Sebagai warga yang berada di tempat terpencil dan sulit dijangkau kendaraan, bekerjasama adalah sesuatu yang penting untuk menjamin kelangsungan hidup bersama.Â