Mohon tunggu...
Dedy Eka Priyanto Ph.D
Dedy Eka Priyanto Ph.D Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan

Bekerja sebagai konsultan di salah satu big 4 accounting firm dan saat ini tinggal di Tokyo. Senang berbagi pengalaman lewat tulisan

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Melihat Kuil Bawah Tanah, Penyelamat Banjir Kota Tokyo

23 Februari 2020   19:51 Diperbarui: 29 Februari 2020   17:57 1014
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dahulu daerah Tokyo sama seperti Jakarta, sering dilanda banjir. Khususnya daerah sekitar basin Sungai Nakagawa dan Sungai Arakawa.

Hal ini dikarenakan posisinya yang lebih rendah dibanding dataran lain dan kapasitas sungai yang kecil. Ditambah semakin cepatnya urbanisasi perkotaan di wilayah Tokyo dan sekitarnya, membuat air hujan sulit meresap ke bawah tanah. 

Selain itu, Jepang juga seringkali dilewati Badai Taifun yang membawa curah hujan yang sangat tinggi. Pada tahun 1993, Stasiun Shinagawa dan Stasiun Akasaka-Mitsuke pernah mengalami banjir akibat Badai Taifun, yang membuat transportasi kereta di Tokyo lumpuh.

Salah satu solusi permasalahan banjir Kota Tokyo dan sekitarnya, khususnya ketika Badai Taifun adalah dengan menyimpan air hujan atau air sungai yang berlebihan sementara di bawah tanah.

Hal inilah yang mendasari pemerintah Jepang membangun The Metropolitan Outer Area Underground Discharge Channel, yang oleh media Jepang sering disebut "Chika Shinden" atau kuil bawah tanah.

Fasilitas ini dibangun di Prefektur Saitama mulai tahun 1993 oleh pemerintah pusat Jepang dan mulai beroperasi penuh pada tahun 2006. Fasilitas ini menjadi bangunan bawah tanah (mungkin) terbesar di dunia ini dan memakan biaya 230 milyar yen (sekitar 30 triliyun rupiah).

Mekanisme kerja kuil bawah tanah (dok. Pribadi)
Mekanisme kerja kuil bawah tanah (dok. Pribadi)
Secara umum, kuil bawah tanah ini terdiri atas beberapa bagian utama.

1. 5 Pit Raksasa
Untuk memasukkan air berlebih dari sungai ke kuil bawah tanah ini terdapat lubang raksasa yang berbentuk silinder atau disebut dengan pit. Bila level air sungai mencapai ketinggian tertentu, air sungai akan masuk ke pit raksasa ini melalui lubang kecil yang ada di dekat sungai tertentu.

Jumlah total pit ada 5, namun hanya 4 pit (No.2-5) yang terhubung langsung dengan sungai berukuran kecil atau sedang yang mengalir ke Tokyo. Sedangkan 1 pit (No. 1) berfungsi untuk mengalirkan air yang masuk, keluar ke Sungai Edogawa secara bertahap.

Masing-masing pit memiliki diameter 15-31.6 meter dan ketinggian sekitar 70 meter. Saking besarnya, Patung Liberty di Amerika mampu masuk ke dalam pit ini!

Kelima pit ini kemudian tersambung oleh tunnel bawah tanah yang panjangnya mencapai 6.3 km dan diameter 10.6 m. Air yang masuk akan mengalir secara alami melalui tunnel ini menuju ke pit pertama yang dekat dengan fasilitas pengeluaran air.

Pit No 1 (sumber: gaikaku.jp/course)
Pit No 1 (sumber: gaikaku.jp/course)
2. Area Pengaturan Tekanan Air
Bila pit nomor 1-5 penuh, air akan menuju ke area pengaturan tekanan sebelum dialirkan ke luar melalui Sungai Edogawa.

Area ini memiliki 59 tiang besar dan masing-masing tiang beratnya mencapai 500 ton. Karena bentuknya mirip dengan Kuil Yunani, area inilah yang sebenarnya disebut kuil bawah tanah.

Di ujung area ini terdapat ruang pompa yang mampu mengeluarkan air 200 m3 per detik. Melalui fasilitas pompa ini, ketinggian air yang masuk pada area itu diatur agar tidak melebihi ketinggian tertentu. Perlu 3 hari untuk mengeluarkan semua air yang masuk.

Dengan beroperasinya kuil bawah tanah inj, Kota Tokyo bisa terlindung dari bahaya banjir. Pada tahun 2019 yang lalu saja sudah 7 kali beroperasi, terbanyak sejak beroperasi.

Ketika datang Badai Taifun Hagibis, salah satu badai terbesar sepanjang sejarah Jepang tahun lalu, fasilitas ini beroperasi penuh seperti yang terlihat gambar di bawah, sehingga Kota Tokyo relatif terbebas dari banjir.

Walaupun biaya pembangunannya diawal cukup mahal mencapai triliunan rupiah, namun triliunan juga terselamatkan dari dampak banjir.

Kondisi kuil bawah tanah pasca badai (sumber: sp.fnn.jp/posts/00048550HDK/201910162000_FNNjpeditorsroom_HDK)
Kondisi kuil bawah tanah pasca badai (sumber: sp.fnn.jp/posts/00048550HDK/201910162000_FNNjpeditorsroom_HDK)
Tur Kuil Bawah Tanah
Warga biasa, termasuk turis asing, bisa mengunjungi fasilitas kuil bawah tanah ini yang terletak di daerah Kasukabe, prefektur Saitama. Tur ini sangat populer tidak hanya bagi orang Jepang, namun juga turis asing belakangan ini.

Ada 3 macam paket tur yang ditawarkan. Paket pertama, pit + kuil (3000 yen, 100 menit). Paket kedua, tur fasilitas pompa + gas turbin + kuil (2500 yen, 100 menit), dan Paket ketiga, tur kuil (1000 yen, 60 menit). 

Paket pertama dan kedua hanya ada di hari tertentu saja, sedangkan paket ketiga diselenggarakan hampir setiap hari. Bagi yang baru pertama kali, direkomendasikan untuk ikut tur paket ketiga. 

Pendaftaran dan info lebih detail terkait tur ini bisa mengakses situs Gaikaku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun