Mohon tunggu...
Dedi Setiawan
Dedi Setiawan Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Bergiat di bidang inovasi, teknologi, dan literasi. Menjalani hobi berbisnis, kuliner, dan jalan-jalan ;) http://dedisetiawan.com/about/

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Pandangan Mata Kompasianer: Jabar Belum Siap Selenggarakan PON!

9 Desember 2015   16:01 Diperbarui: 9 Desember 2015   16:08 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya termasuk salah satu peserta Kompasianer Gathering yang diselenggarakan pada Senin (7/12), di Bandung. Acara ini digagas oleh Panitia Besar (PB) Pekan Olahraga Nasional (PON) bersama Kompasiana. Tujuannya, lebih kurang supaya kompasianer bisa melihat persiapan PON Jabar 2016 secara objektif, lalu menceritakannya ke masyarakat. Syukur jika kemudian bisa memberi masukan kepada PB PON dan jajarannya terkait pelaksanaan PON tahun depan. Nah, inilah yang saya lakukan melalui tulisan ini.

Acara dimulai sekitar pukul 9 pagi. Titik awalnya adalah Gedung Sate. Ada sekitar 25 kompasianer yang ikut rombongan. Rata-rata berdomisili di Bandung dan sekitarnya, seperti Soreang, Purwakarta, dan Cimahi. Ada juga pencilannya, seperti kompasianer yang berasal dari Jakarta dan Surabaya.

[caption caption="Kompasianer di Gedung Sate"][/caption]

Lokasi pertama yang kami kunjungi adalah Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), di daerah Setiabudi, Bandung. Di universitas yang dulunya dikenal sebagai Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) ini, kami disambut oleh Dekan Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK) UPI Dr. Yunyun Yudiana, M.Pd., beserta jajarannya.

Selain mempersiapkan venue, jelas Yunyun, UPI juga berkontribusi dalam hal SDM. Banyak tenaga lapangan, seperti wasit, pelatih, dan ofisial pertandingan yang direkrut dari UPI. “Semoga SDM Jabar lebih terlatih dengan event-event seperti ini. Semakin banyak pengalaman, semakin banyak atlet Jabar yang berprestasi. Semoga Jabar menjadi juara umum di PON 2016 nanti,” harapnya.

Mengunjungi Venue di UPI


Di UPI terdapat empat venue yang akan digunakan untuk tujuh cabang olah raga (cabor) yang dipertandingkan di PON 2016. Venue pertama yang kami kunjungi adalah gedung Gymnasium. Gedung ini nantinya akan digunakan untuk pertandingan cabor hoki indoor dan taekwondo.

[caption caption="Bagian depan Gymnasium UPI"]

[/caption]

Dari luar gedung terlihat kepulan debu dan beberapa tukang mondar-mandir mengerjakan tugasnya. Suara godam yang beradu dengan semen dan besi cukup memekakkan telinga. Saya sebenarnya agak enggan memasuki gedung ini. Tapi, untuk sebuah pandangan objektif, akhirnya saya masuk juga.

[caption caption="Gymnasium UPI"]

[/caption]

Belakangan baru saya tahu bahwa gedung ini memang sedang direnovasi besar-besaran. “Alhamdulillah, dengan bantuan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, venue Gymnasium ini kami naikkan satu lantai. Rungan bawahnya nanti bisa digunakan untuk ruang ganti, ruang ofisial, juga tempat pemanasan,”ujar Kepala Bagian (Kabag) Operasi, Inventarisasi, dan Pemeliharaan (OIP) UPI Purno, M.Pd.

Ketika naik ke lantai dua, saya mendapati keadaan yang lebih baik dibandingkan di lantai satu. Pencahayaannya cukup, lantai terus dibenahi, dan tribun penonton juga diperbaiki. Saya pikir venue Gymnasium ini sudah 75% siap digunakan.

[caption caption="Pembenahan venue softball UPI"]

[/caption]

Lokasi kedua yang kami kunjungi adalah venue softball untuk cabor softball putri. Sofwan, pengelola pembangunan venue softball, mengklaim telah menyelesikan sekitar 75% persiapannya. Menurut pengamatan saya, venue ini secara prinsipil terlihat akan segera siap digunakan. Namun, masih harus dibenahi di sana-sini.

[caption caption="Kompasianer di Sport Hall UPI"]

[/caption]

Lokasi ketiga yang kami kunjungi adalah Sport Hall yang akan digunakan untuk cabor sepak takraw. Menurut pengamatan saya, inilah venue ternyaman yang kami kunjungi. Sirkulasi udara lancar, lantainya menggunakan kayu jati kualitas terbaik dari Jawa Barat, dan tribun penonton juga sudah siap dipakai. Boleh dibilang penyelesaian venue ini sudah mencapai 95%. Pihak pengelola sendiri menjelaskan bahwa pihaknya hanya perlu melakukan beberapa perbaikan kecil agar venue ini benar-benar siap digunakan.

[caption caption="Kolam Renang UPI"]

[/caption]

[caption caption="Kolam Renang UPI"]

[/caption]

Lokasi terakhir yang kami kunjungi adalah venue Gelanggang Kolam Renang UPI untuk cabor renang, renang Indah, dan locat indah. Di sini kami dapati beberapa pengunjung sedang berenang. Dilihat dari bangunan fisiknya, seperti kondisi kolam, tribun penonton, dan akses jalan, venue ini sudah bisa digunakan.

Boyke, yang ditunjuk sebagai pengelola venue ini, menjelaskan bahwa keramik yang dipakai merupakan keramik dari Jerman. Perbaikan yang masih harus dilakukan adalah penggantian sirkulasi air dan papan loncat yang sudah usang.

Audiensi dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan

Selesai di UPI, tujuan kami selanjutnya adalah rumah makan Bancakan, Bandung. Di sini kami beraudiensi dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Tak lama setelah kami sampai di lokasi, Aher, begitu orang nomor satu di Jabar itu akrab disapa, bergabung bersama kami.

[caption caption="Kompasianer beraudiensi dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan"]

[/caption]

Di awal diskusi, Aher menekankan bahwa PON merupakan agenda nasional. PON bukan hanya hajatan masyarakat Jabar, tetapi juga seluruh masyarakat Indonesia. Nah, untuk melaksanakan hajatan ini, Jabar dipercaya sebagai tuan rumah.

Aher juga menegaskan bahwa pada 2016 nanti Jabar bukan hanya dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggaraan PON, tetapi juga Pekan Paralympic Nasional (Papernas). “Karena waktunya berdekatan dan tempatnya sama, maka panitia PON juga merangkap panitia Papernas,” katanya.

Tentang infrastruktur, Aher menargetkan pertengahan tahun depan sudah rampung 100%. “Target Desember 2015, semua bangunan fisik harus selesai 90%. Sebelum juni 2016, semua bangunan fisik harus sudah selesai,” terangnya.

Untuk mencapai target tersebut, Aher tidak bekerja sendiri. Ia merangkul pemerintah kota dan kabupaten di Jawa Barat. Tercatat 15 bupati dan walikota ditunjuk sebagai ketua sub PB PON. Merekalah penanggung jawab venue di 15 kota dan kabupaten yang mereka pimpin masing-masing.

Guna memuluskan penyelenggaran PON dan Papernas, Aher menyiapkan anggaran sampai 2 Triliyun pada tahun depan. Ia juga menerangkan bahwa pihaknya telah merangkul sekitar 10.000 (sepuluh ribu) relawan yang siap ditempatkan di berbagai pos. Selain itu, terdapat 400 hotel di seluruh Jabar yang siap menampung rombongan peserta PON dan Papernas 2016.

[caption caption="Kompasianer bersama Ahmad Heryawan"]

[/caption]

Pertanyaan selanjutnya, dengan tanggung jawab sebesar itu, apa Aher tidak khawatir tersandung isu tak sedap?

“Kita mengusung catur sukses, salah satunya adalah sukses administrasi. Kita tidak ingin setelah PON dan Papernas selesai, kita dipanggil-panggil. Maka sejak awal kita selalu berkoordinasi dengan BPKP, kejaksaan, dan kepolisian,” jawabnya optimis.

Selain sukses administrasi, catur sukses yang dimaksud Aher berisi tiga poin lainnya. “Pertama, sukses penyelenggaraan. Kita ingin gebyar dan rapi. Kedua, sukses prestasi, kita ingin Jabar menjadi juara umum. Ketiga, sukses ekonomi kreatif, kita merangkul pelaku ekonomi kreatif untuk meningkatkan perekonomian di Jawa Barat,” pungkasnya.

Venue GOR Saparua

[caption caption="Kompasianer di GOR Saparua Bandung"]

[/caption]

Usai beraudiensi, kami mengunjungi GOR Saparua. Venue ini akan digunakan untuk cabor sepatu roda. Beberapa orang tampak berlatih di lintasan tanah, meski sebenarnya beberapa bagian dari GOR ini sedang diperbaiki.

Untuk lintasan sepatu roda sendiri, saat ini sudah tidak boleh digunakan masyarakat umum. Menurut Kabag Humas PON Ateng, langkah ini diambil untuk menjaga venue sehingga benar-benar siap digunakan saat PON 2016.

Siapkah Jabar menyelenggaran PON 2016?

Menurut saya, setelah mengamati venue secara langsung dan beraudiensi dengan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan, saat ini Jabar belum siap menyelenggarakan PON dan Papernas 2016. Lihat saja persiapan infrastrukturnya, terutama yang di Kota Bandung, rata-rata masih berkisar 80%-90%. Padahal, untuk siap menyelenggarakan PON dan Papernas, infrasturktur itu harus siap 100%.

Hal inilah yang harus dikejar oleh Ahmad Heryawan dan jajarannya. Pembangunan infrastruktur dan pendukungnya harus benar-benar disiapkan sebaik mungkin. Penting juga melibatkan berbagai komunitas kreatif dan pelaku ekonomi kreatif pada perhelatan akbar ini. Ajak masyarakat umum untuk ikut mengawasi persiapannya. Bagaimanapun, kontrol sosial merupakan salah satu cara meningkatkan kualitas pelaksanaan PON dan Papernas 2016.

Untuk itu, transparansi dan akuntabilitasnya harus benar-benar diperhatikan. Dengan cara inilah cita-cita Jabar untuk #BerjayaDiTanahLegenda bisa tercapai. Jangan sampai persiapan yang sudah hampir selesai ini menjadi rusak karena hal-hal kecil yang tidak ditangani dengan baik.

Ya, sekarang Jabar memang belum siap melaksanakan PON dan Papernas, entah nanti di tahun 2016. Tapi kalau melihat kesungguhan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan dan jajarannya dalam mempersiapkan PON dan Papernas 2016, saya pikir kita semua bisa optimis. Logisnya, dengan dukungan tim yang solid, dana yang memadai, relawan yang tangguh, dan track-record prestasi Ahmad Heryawan selama ini, Jabar akan siap menyelenggarakan PON dan Papernas pada tahun 2016. Semoga!

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun