Mohon tunggu...
Dede Rudiansah
Dede Rudiansah Mohon Tunggu... Editor - Reporter | Editor | Edukator

Rumah bagi para pembaca, perenung, pencinta kopi, dan para pemimpi yang sempat ingin hidup abadi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Experiential Learning: Definisi, Manfaat, serta Tantangannya

9 November 2023   16:00 Diperbarui: 9 November 2023   18:00 1422
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Experiential learning atau pembelajaran berbasis pengalaman adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan pengalaman langsung kepada murid sebagai bentuk pembelajaran yang efektif. 

Dalam experiental learning, peserta didik akan mempelajari konsep-konsep dan teori-teori melalui pengalaman langsung yang diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini membawa pembelajaran pada kegiatan refleksi, abstraksi, dan penerapan konsep, sehingga membuat pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien.

Tahapan atau siklus experiental learning sendiri terdiri dari empat tahap yaitu pengalaman nyata (concrete experience), observasi refleksi (reflective observation), konseptualisasi (abstract conceptualization), dan implementasi atau eksperimen (active experimentation). Tahapan pertama adalah pengalaman nyata di mana murid memperoleh pengalaman langsung melalui kegiatan atau simulasi. 

Tahap kedua adalah observasi refleksi di mana murid merefleksikan pengalaman yang telah mereka alami. Tahap ketiga adalah konseptualisasi di mana murid mengembangkan konsep dan teori berkaitan dengan pengalaman yang telah mereka alami. 

Terakhir, tahap keempat adalah implementasi atau eksperimen di mana murid menerapkan konsep dan teori yang telah mereka kembangkan dalam kegiatan atau situasi yang berbeda.

  • Manfaat Experiential Learning

Manfaat experiential learning sangat banyak bagi murid. Pertama, pembelajaran experiential membantu peserta didik untuk mengejar sesuatu dari mereka sendiri. 

Kedua, pembelajaran experiential menciptakan relevansi antara dunia konsep dengan dunia nyata, sehingga memudahkan murid dalam memahami konsep dan teori. Ketiga, pembelajaran experiential adalah tentang kolaborasi di mana para murid dapat belajar dari pengalaman satu sama lain dan membangun keterampilan sosial.

Sekolah memiliki peran penting dalam mendukung implementasi experiential learning. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh sekolah untuk mendukung implementasi experiential learning. 

Pertama, sekolah bisa memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk terlibat dalam kegiatan yang melibatkan pengalaman langsung. Kedua, sekolah dapat memberikan pelatihan bagi guru untuk mengembangkan keterampilan dalam penerapan metode experiential learning. Kemudian ketiga, sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana yang memadai untuk mendukung metode experiential learning.

  • Tantangan Implementasi Experiential Learning

Adapun, jika ditinjau secara general maka masih ada berbagai tantangan bagi sekolah, khususnya di Indonesia dalam pengimplementasian experiential learning. Pertama, masih sedikitnya guru yang memiliki keterampilan untuk menerapkan metode experiential learning. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun