Ekosistem Terumbu Karang di Perairan Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung

Suhu laut yang optimum bagi ekosistem terumbu karang antara 26oC -- 28oC, kenaikan maupun penurunan suhu dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan kematian terumbu karang. Terumbu karang juga memerlukan salinitas untuk bertahan hidup dan memerlukan keseimbangan tertentu dalam rasio kadar garam.

Ekosistem terumbu karang di Kecamatan Selat Nasik sangat mempengaruhi biota laut dan lingkungan sekitarnya. Pengaruhnya terhadap lingkungan ialah sebagai penunjang kehidupan, sebagai sumber keanekaragaman hayati yang tinggi, pelindung daerah pantai dan pesisir, serta mengurangi pemanasan global. 

Ekosistem terumbu karang secara langsung menjadi penunjang kehidupan berbagai jenis makhluk hidup yang ada di sekitarnya, seperti menyediakan tempat tinggal, mencari makan, dan berkembang biak bagi berbagai biota laut lainnya, serta apabila terumbu karang telah rusak akan mempengaruhi bagi kelangsungan hidup dan kelestarian berbagai hewan dan tumbuhan di laut. 

Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem dengan keanekaragam hayati tertinggi dibanding ekosistem laut lainnya, dimana terumbu karang sebagai sumber keanekaragaman genetik dan spesies sehingga keanekaragam genetiknya menemukan keberagaman variasi makhluk hidup yang memiliki ketahanan hidup yang lebih tinggi serta keanekaragaman spesiesnya semakin banyak jenis biota yang dapat dimanfaatkan.

Ekosistem terumbu karang dengan ekosistem lainnya saling keterkaitan dalam melindungi pantai dan daerah pesisir, dimana ekosistem terumbu karang mampu memperkecil energi ombak yang menuju daratan sehingga ombak tidak menyebabkan abrasi pantai atau rusaknya pantai serta ekosistem yang berada di pantai juga terlindungi. 

Selain itu, terumbu karang dapat mengubah CO2 menjadi zat kapur sebagai bahan baku terumbu karang yang dalam prosesnya dibantu oleh zooxanthellae, tumbuhan bersel satu yang hidup di dalam jaringan tubuh terumbu karang. 

Apabila ekosistem terumbu karang di Kecamatan Selat Nasik mulai rusak, dapat mempengaruhi perkembang biakan biota laut khususnya ikan-ikan dan tidak dapat melindungi pantai dan daerah pesisir. Kemudian pemanfaatan yang berlebihan tanpa adanya upaya pelestarian dapat membuat kerusakan ekosistem terumbu karang menjadi semakin parah.

Ekosistem terumbu karang di Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung memerlukan perlindungan. Dilihat dari kondisinya sudah baik, dimana persentasenya antara 46,9% sampai 91,5% dengan luasan terumbu karang mencapai 4.114,82 Ha. Ekosistem terumbu karang dipengaruhi faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi perkembangannya, seperti tingkat kejernihan air, arus, salinitas, serta suhu.

Untuk itu, ekosistem terumbu karang di Kecamatan Selat Nasik, Kabupaten Belitung memerlukan upaya perlindungan dan pelestarian terhadap terumbu karang. Upaya perlindungan dan pelestarian ekosistem terumbu karang bisa dilaksanakan melalui berbagai elemen, elemen pemerintahan maupun elemen masyarakat. 

Elemen pemerintahan selaku pelaku kebijakan diharuskan selalu memonitoring kondisi serta dapat membantu melalui pendanaan terhadap ekosistem terumbu karang. Dan elemen masyarakat harus selalu menjaga dan melindungi, agar kelestarian ekosistem terumbu karang selalu menjadi penunjang kehidupan wilayah perairan maupun daratan.

DAFTAR PUSTAKA