Mohon tunggu...
Deden Sumirat Hidayat
Deden Sumirat Hidayat Mohon Tunggu... Peneliti Informatika BRIN

Saya, Dr. Deden Sumirat Hidayat, M.Kom., peneliti di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dengan fokus pada teknologi informasi, sistem informasi, ilmu komputer, knowledge management system, biodiversity informatics, dan AI-based system

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

Kenali Kayu tanpa Ragu: Teknologi AI Bawa Xylarium ke Level Baru

6 Agustus 2025   20:50 Diperbarui: 6 Agustus 2025   22:26 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Ilustrasi Xylarium berbasis AI (AI-generated, dibuat oleh penulis menggunakan model AI DALL·E).

Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini membuka peluang besar untuk mempermudah proses verifikasi dan identifikasi jenis kayu dalam koleksi Smart Xylarium. Dengan bantuan machine learning dan deep learning, pekerjaan yang sebelumnya rumit dan memakan waktu kini bisa dilakukan lebih cepat, akurat, dan efisien—sebuah terobosan yang sangat berguna bagi pelaku bisnis di bidang kayu maupun profesi lain yang ingin mengetahui jenis kayu dengan tepat.

Identifikasi Jenis Kayu

Dulu, untuk mengetahui jenis kayu, Anda harus memotong sampel, mewarnai, lalu melihatnya di bawah mikroskop—proses yang memakan waktu dan butuh keahlian tinggi. Kini, dengan AI, cukup menggunakan analisis kemometrik (chemometric analysis), sistem bisa membaca data spektral kayu dan langsung menentukan jenisnya dengan akurasi tinggi, tanpa repot [2][8]. Hasilnya? Proses lebih cepat, biaya lebih hemat, dan risiko salah identifikasi berkurang drastis. Pendekatan ini secara signifikan mengurangi risiko kesalahan manusia dan mempercepat proses identifikasi, sehingga menjadi alternatif yang jauh lebih efisien dibandingkan teknik konvensional [2][8].

Klasifikasi Berbasis Gambar

Teknik deep learning juga telah diterapkan untuk klasifikasi berbasis gambar terhadap spesimen kayu. Proses ini melibatkan pelatihan model AI menggunakan dataset besar berisi citra digital dari berbagai sampel kayu. Hasil penelitian menunjukkan tingkat akurasi yang sangat tinggi, misalnya 97% untuk uji validasi silang lima kali lipat (five-fold cross-validation) dan 86,5% untuk klasifikasi top-1. Model-model ini menggunakan pendekatan representation learning untuk meningkatkan kemampuan dalam mengekstraksi fitur dari gambar, sehingga menghasilkan identifikasi yang lebih akurat [9]. Bagi bisnis yang berkaitan dengan banyak jenis kayu, AI berbasis gambar digital juga menjadi solusi cerdas. AI “belajar” dari gambar dan mampu mengenali pola serat, warna, dan tekstur yang sulit dilihat mata manusia. Teknologi ini sangat membantu dalam perdagangan kayu, desain mebel, atau industri berbasis kayu lainnya.

Integrasi dengan Alur Kerja Digital

Aplikasi seperti "VoucherVision" menjadi contoh bagaimana AI dapat diintegrasikan dalam alur kerja digital untuk lebih mengoptimalkan proses verifikasi koleksi xylarium. Dengan mengotomatisasi berbagai tugas, aplikasi ini memungkinkan peneliti untuk lebih fokus pada analisis tingkat lanjut dan proses pengambilan keputusan. Sinergi antara kecerdasan manusia dan kemampuan AI ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang eksplorasi lebih dalam terhadap data yang dihasilkan dari koleksi xylarium [10]. AI bisa menangani pekerjaan berulang seperti klasifikasi dan pencatatan, sehingga Anda bisa fokus pada keputusan strategis dan inovasi bisnis. 

Mendukung Upaya Konservasi

Dalam konteks konservasi, AI dapat membantu berbagai organisasi dengan memberikan wawasan dari data spesimen kayu, membantu dalam mengidentifikasi potensi ancaman dan menyusun strategi proaktif untuk pelestarian. Kolaborasi antara AI dan keahlian manusia memastikan bahwa meskipun AI menangani proses pengolahan dan analisis data, pemahaman manusia tetap menjadi kunci dalam pengambilan keputusan strategis untuk upaya konservasi [10][11]. Melalui beragam aplikasi ini, AI menunjukkan potensi transformatifnya dalam proses verifikasi koleksi xylarium, meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam identifikasi serta klasifikasi jenis kayu.

Bagi Anda yang peduli dengan keberlanjutan dan legalitas kayu, AI juga bisa membantu dalam upaya konservasi. Dengan menganalisis data kayu, AI bisa mendeteksi potensi ancaman seperti perdagangan kayu ilegal atau deforestasi, dan membantu merancang strategi perlindungan [10][11]. Meski AI memproses data, keputusan tetap ada di tangan manusia, sehingga teknologi ini menjadi alat bantu, bukan pengganti. Melalui berbagai aplikasi ini, AI bukan hanya mempermudah identifikasi kayu, tapi juga mendukung bisnis kayu yang lebih cepat, akurat, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di pasar.

Manfaat

Kecerdasan buatan (AI) menawarkan berbagai keuntungan dalam proses verifikasi koleksi xylarium, serta memberikan kontribusi besar terhadap upaya konservasi satwa liar. Seiring dengan semakin banyaknya organisasi yang mengadopsi teknologi AI, kemampuan mereka untuk memperoleh wawasan yang akurat dan merespons tantangan lingkungan pun semakin meningkat.

Teknologi Artificial Intelligence (AI) membawa banyak manfaat nyata dalam proses verifikasi kayu di Smart Xylarium dan bisa menjadi game-changer bagi para pelaku bisnis kayu, pengrajin, eksportir, maupun profesi yang ingin memastikan jenis kayu secara cepat dan akurat. Selain membantu sektor bisnis, AI juga berkontribusi besar dalam upaya pelestarian alam.

Peningkatan Pemantauan dan Akurasi Data

AI membantu meningkatkan akurasi dan relevansi dalam memantau ekosistem dan keanekaragaman hayati. Dengan memanfaatkan algoritma canggih, organisasi dapat mencapai tingkat presisi yang lebih tinggi dalam mengidentifikasi spesies di dalam koleksi xylarium—hal yang sangat penting untuk tujuan konservasi dan penelitian [10][1]. Salah satunya adalah dengan melalui proses augmentasi data (Gambar 2). Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa data yang dikumpulkan dari berbagai spesimen benar-benar andal dan komprehensif.

Bagi bisnis kayu, salah mengenali jenis kayu bisa berarti kerugian besar. Dengan AI, identifikasi spesies kayu menjadi jauh lebih akurat dan cepat. Algoritma canggih mampu membaca pola serat, warna, hingga data spektral untuk memastikan jenis kayu dengan presisi tinggi [10][1]. Hal ini sangat penting tidak hanya untuk kualitas produk, tetapi juga untuk memenuhi aturan legalitas dan keberlanjutan.

Deteksi Ancaman dan Mitigasi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun