Mohon tunggu...
Dede AhmadFauzy
Dede AhmadFauzy Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA jurusan Pendidikan Biologi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Paradigma Integrasi : Menyatukan Aspek Keilmuan dalam Era Multikultural

12 Desember 2024   22:59 Diperbarui: 12 Desember 2024   23:18 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Irfani mengedepankan dimensi spiritualitas dan nilai-nilai terdalam yang memperkaya kehidupan individu. Dalam konteks kampus multikultural, irfani mendorong mahasiswa untuk lebih menghargai keragaman sebagai anugerah dan sumber inspirasi.

Contoh penerapan Irfani:
Mahasiswa yang menerapkan paradigma irfani akan merasakan manfaat spiritual dari saling menghargai. Mereka belajar memahami bahwa perbedaan bukanlah hambatan, tetapi justru memperkaya pengalaman hidup mereka. Nilai-nilai seperti empati, toleransi, dan solidaritas tumbuh dalam diri mereka, memperkuat hubungan sosial dan persatuan antar sesama.

Manfaat Paradigma Integrasi dalam Kehidupan Sehari-hari 

Melalui penerapan paradigma integrasi, khususnya aspek bayani, burhani, dan irfani, mahasiswa akan memperoleh inspirasi untuk membangun suasana kampus yang inklusif dan harmonis. Ayat al-Qur'an [Al-Hujurat: 13] menegaskan bahwa kesempurnaan seseorang di sisi Allah bukan terletak pada suku, bangsa, atau bahasa, melainkan pada ketaqwaannya.

Di kehidupan sehari-hari, mereka dapat memperkuat jalinan hubungan antar budaya dan suku, dengan saling berbagi pengalaman, menghargai perbedaan, dan bekerja sama untuk tujuan yang lebih besar. Paradigma integrasi mengajarkan bahwa keragaman bukanlah penghalang, melainkan kekayaan yang harus dirayakan dan dijaga untuk mewujudkan kehidupan yang lebih harmonis dan penuh makna.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun