Oscar Piastri tampil dominan di GP Bahrain malam senin (13/04.2025) kemarin, Mclaren yang sebagian  dimiliki oleh perusahaan Mumtalakat di Bahrain,meraih kemenangan pertamanya di kandang timur tengahnya,  plus kemenangan ke dua Oscar  dan hampir merebut posisi puncak klasemen kejuaraan dunia Formula 1.
Oscar Piastri Nyaman di Puncak
Jalan Juara Puastri dimulai dengan sesi kualifikasi yang nyaris sempurna, mengulang performa kuatnya di Suzuka minggu kemarin. Meskipun karakter Sirkuit Sakhir yang lebih menuntut ban membuat balapan lebih sulit diprediksi, Piastri tetap tenang dan nyaman memimpin balapan.
Dominasi Piastri makin terlihat saat rekan setimnya, Lando Norris, harus bersusah payah bangkit dari posisi keenam untuk akhirnya finis ketiga, setelah hasil kualifikasi buruk yang membuatnya hanya bisa start dari posisi 6.
Piastri memimpin hampir sepanjang balapan. Ketika safety car keluar dengan 26 lap tersisa, ia sudah unggul 7 detik atas George Russell. Setelah restart, jarak itu melebar menjadi 16 detik di garis finis, menunjukkan keunggulan strategi dan kecepatan McLaren.
Waktu kemunculan safety car membuat banyak tim kerepotan, terutama yang sudah melakukan pit stop ke duanya. Mercedes dan Ferrari harus berkompromi: Mercedes sudah menggunakan satu-satunya set medium mereka lebih awal, sementara Ferrari memakai dua set medium di dua stint awal.
McLaren memilih strategi yang berbeda: memulai dengan ban soft dan menyimpan dua set medium baru untuk kedua pembalapnya. Kombinasi soft-medium-medium itu terbukti sempurna, terutama di tengah degradasi ban yang tinggi di sirkuit ini.
Piastri tampil tenang dan percaya diri setelah meraih kemenangan pertamanya di Bahrain.
"Akhir pekan yang luar biasa, dimulai dari kualifikasi kemarin, dan menyelesaikan balapan hari ini dengan gaya itu sangat menyenangkan," kata Piastri di post-race interview. "Saya tidak bisa cukup berterima kasih pada tim atas mobil yang mereka berikan. Mobilnya benar-benar luar biasa."
Russell vs Norris
George Russell finis kedua di depan mobil Mclaren Lando Norris berkat performa luar biasa meski Mercedes miliknya mengalami berbagai masalah teknis, mulai dari sistem rem-by-wire yang rusak, kehilangan DRS otomatis, hingga gps dan layer dashboard yang mati.
Ia langsung memperbaiki posisi setelah penalti grid satu tempat, menyalip Charles Leclerc di tikungan pertama dan menjaga posisi hingga akhir. Performanya menegaskan bahwa Mercedes unggul dibanding Ferrari dan Red Bull di akhir pekan ini, meskipun tetap belum sebanding dengan McLaren.
Sementara itu Lando Norris mengawali balapan dari posisi keenam dan langsung melesat ke posisi tiga di 3 tikungan pertama. Namun, penalti 5 detik karena parkir di luar kotak grid membuat strateginya terganggu. Ia dipanggil pit lebih awal, membuatnya rentan disalip Leclerc yang dengan ban lebih segar setelah menggunakan ban medium berbeda dengan mayoritas mobil lain yang menggunakan ban soft.
Setelah safety car, ban medium yang lebih fresh membuat Norris mampu menyalip kembali Leclerc di tikungan luar Turn 4. Namun balapannya diwarnai kesalahan-kesalahan kecil. "Setiap kali saya melakukan sesuatu yang bagus, saya melakukan dua hal buruk," akunya.
Red Bull Bermasalah, Alpine dan Haas Tampil Mengejutkan
Red Bull kembali kesulitan, dengan kedua pembalapnya berjuang dengan grip rendah dan masalah saat pit stop. Max Verstappen kehilangan banyak waktu karena lampu pit yang rusak dan stint buruk dengan ban hard. Ia akhirnya menyalip Pierre Gasly di lap terakhir untuk finis posisi 6, tapi tak pernah benar-benar bisa bersaing dengan Mclaren, Mercedes maupun Ferrari.
"Manajemen ban dan keseimbangan mobil kami buruk dan di trek seperti ini masalah tersebut sangat terlihat," Verstappen di post-race interview.
Alpine mampu menyamai kecepatan Max Verstappen di mobil Red Bull baik di kualifikasi maupun saat balapan. Pierre Gasly sempat berada di posisi lima di awal sebelum akhirnya turun ke posisi delapan.
Haas tampil luar biasa, menempatkan Esteban Ocon dan rookie Ollie Bearman masing-masing di posisi kedelapan dan kesepuluh setelah start dari posisi paling belakang. Strategi pintar dan aksi agresif berbuah poin penting bagi tim.
RA94
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI