Mohon tunggu...
Dedy Helsyanto
Dedy Helsyanto Mohon Tunggu... Konsultan - Peneliti

@dedy_helsyanto

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Tradisi Cukur Rambut Menjelang Ramadhan

7 Agustus 2010   09:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:14 670
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_218517" align="alignnone" width="300" caption="diambil dari Google..."][/caption]

Rambut adalah mahkota yang paling indah dimiliki setiap manusia. Rambut yang merupakan bagian dari kepala yang mempunyai fungsi utama sebagai pelindung kulit kepala dan fungsi tambahan untuk memperindah penampilan dari diri kita. Rambut kita mempunyai bentuk dan ciri khas masing-masing, sehingga perawatannya pun berbeda-beda. Dan rambut pun dapat dijadikan salah satu faktor kita untuk menilai pribadi seseorang.

Untuk mendapatkan nilai sempurna, tak jarang kita banyak melakukan pengorbanan dan perjuangan untuk merawat rambut kita. Dibanding kaum adam, kaum hawa biasanya lebih detil memperhatikan penampilan rambutnya, mereka menganggap rambut merupakan mahkota yang paling tinggi dari kepala yang memberikan keindahan pada dirinya. Dan tak jarang juga, segala bentuk perawatan rambut dijadikan budaya atau adat istiadat serta kebiasaan sebagai bentuk penghargaan, penghormatan, dan rasa syukur kita kepada Sang Pencipta atas karunia keindahannya.

Bentuk budaya atau kebiasaan unik yang dilakukan segelintir atau hampir sebagian orang terhadap rambut mempunyai nilai yang berbeda-beda. Seperti bayi yang baru dilahirkan, setelah 35 hari biasanya orang tua bayi tersebut mengadakan syukuran yang dinamakan selapanan atau pun dalam bentuk aqiqahan, dimana prosesinya ialah rambut bayi dicukur sedikit, sebagian atau seluruhnya. Dari prosesi cukur rambut, syukuran selapanan dan aqiqahan tersebut mempunyai maksud baik yang beraneka ragam,

1.Agar bayi selalu dilimpahkan karunia

2.Agar kulit kepala bayi dapat dibersihkan dari kotoran sisa persalinan yang masih menempel/melekat

3.Membuka pori-pori kulit kepala bayi, agar tidak kepanasan

4.Agar rambutnya dapat tumbuh secara teratur, serta masih banyak lagi tujuan baik dari syukuran cukur rambut tersebut.

Bulan ramadhan merupakan bulan mulia diantara bulan-bulan lainnya bagi umat muslim di dunia. Bulan yang penuh berkah serta ampunan, dibulan ini umat muslim pun tak luput diberikan ujian dan cobaan terhadap tingkat keimanannya kepada Allah SWT. Dengan melakukan puasa, menahan diri dari hawa nafsu, kaum muslimin menjalankan aturan dan menjauhi larangan yang telah diperintahkan.

Bentuk syukur umat muslim didunia dalam menjelang bulan ramadhan pun beraneka ragam. Mulai dari Nisfu Syaban, Tilawatil Quran, Nyekar, Bersilahturrahmi dan bermaafan ke saudara serta tetangga, sudah sering kita lihat dan menjadi kebiasaan dalam menyambut bulan ramadhan.

Hal berbeda dilakukan saya, mungkin ini juga dilakukan para kompasianer yang lainnya. Bentuk syukur saya dalam menyambut bulan ramadhan adalah memprsiapkan diri baik jasmani dan rohani. Untuk rohani saya melakukan apa yang telah disebutkan diatas, yang tujuannya lebih mendekatkan diri lagi kepada Allah SWT dan diantara sesama. Selain itu saya juga mempersiapkan diri dalam bentuk jasmani, ya dengan mencukur rambut saya, yang bertujuan:

1. Agar terlihat rapih dan bersih, karena rapih dan bersih merupakan sebagian dari iman

2. Bertujuan menambah kekhusukan dalam menjalankan ibadah dibulan ramadhan.

3. Memberi kesan baru yang dapat menumbuhkan semangat baru untuk menjalankan ibadah di bulan  ramadhan

4. Melestarikan tradisi dari makna cukur rambut menjelang ramadhan tersebut

Dan juga Rosul pun memerintahkan kita untuk tetap merawat rambut, dengan cara mencukurnya. Hukumnya pun sunnah, ditambah banyak faedah yang kita dapat dari mencukur rambut tersebut.

Tradisi unik yang mungkin sepeleh ini, sebenarnya mempunyai arti besar bila kita meresapi lebih mendalam. Nilai kebersihan dan kerapihan dari mencukur rambut serta membersihkan bagian anggota tubuh lainnya, sebagai bentuk rasa syukur kita terhadap segala limpahan karunia yang telah diberikannya. Nilai berbagi rezeki pun kita dapatkan, dengan para pencukur rambut di pinggir jalan, salon atau barber shop. Dengan kesiapan jasmani yang bersih dan rapi, akan menumbuhkan semangat diri yang baru dalam menyambut bulan ramadhan ini. Apakah anda sudah mencukur rambut anda hari ini?. Wass...

Marhaban Ya Ramadhan

Maaf bukannya narsis, hehe...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun