Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Aleix Espargaro Boleh Banjir Pujian di MotoGP Argentina, tetapi Fabio Quartararo Patut Diapresiasi Tinggi

4 April 2022   22:42 Diperbarui: 6 April 2022   05:01 2110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fabio Quartararo di MotoGP Mandalika, Indonesia (19/3). Foto: Kompas.com/Garry Lotulung

Itulah kenapa, ketika banyak orang memuji Aleix Espargaro, saya hanya ingin mengingatkan, bahwa Espargaro pembalap tua yang selama ini kesulitan bersaing kompetitif dengan pembalap yang senior, seangkatan, hingga yang lebih muda darinya. Memang, ia belum pernah mengendarai motor terbaik di MotoGP sepanjang kariernya, namun sekalipun Aprilia saat ini sedang menunjuk progres luar biasa, saya pikir, ia masih belum tentu akan meneruskan tren bagusnya.

Akan ada sirkuit-sirkuit yang membuat Aprilia hanya akan mentok di baris tengah. Itu pun jika Espargaro tidak berupaya mendorong motornya melebihi batas. Jika ia melakukannya, potensi kecelakaan (crash) dan gagal finis pun masih bisa terjadi.

Baca juga: Aprilia 2021, Meniru Juga Bisa Bawa Berkah

Selain itu, Espargaro belum pernah merasakan tingginya tekanan di puncak klasemen pembalap. Sekalipun ia paling tua kedua setelah Dovizioso, saya masih sangsi dengan kemampuannya dalam mengelola tekanan besar tersebut.

Sedangkan, masih banyak pembalap lain yang punya pengalaman mengelola tekanan tersebut. Bahkan, tidak harus yang berpengalaman di MotoGP, di kelas di bawahnya pun, banyak pembalap yang punya pengalaman lebih baik dalam urusan mengelola tekanan tersebut.

Selain Quartararo dan Joan Mir yang sudah pernah juara dunia MotoGP, tentu kita perlu melihat adanya Enea Bastianini yang merupakan mantan juara Moto2. Pengalaman tersebut tentu sangat berguna dalam bersaing di kejuaran dunia MotoGP, yang notabene belum pernah dimiliki Espargaro selama membalap di Moto3 (sebelumnya 125cc), Moto2 (sebelumnya 250cc), dan apalagi MotoGP.

Saya lebih melihat jika apa yang dialami Espargaro adalah fase di mana ia akhirnya mampu memaksimalkan perkembangan motornya ke arah yang lebih baik. Ditambah, keberadaan Maverick Vinales di Aprilia yang punya pengalaman memenangkan balapan lebih banyak darinya--saat di Suzuki Ecstar dan Yamaha Factory, bisa saja menjadi pelecut semangat Espargaro untuk membuktikan diri, bahwa ia masih harus diberi respek.

Saya sih mempunyai respek dan mengapresiasi atas pencapaiannya di Argentina tersebut. Namun, saya cenderung melihat pencapaian Espargaro cenderung wajar, karena ia berada di motor yang cocok dengan karakter sirkuit.

Terbukti, Maverick Vinales pun bisa finis kelima. Termasuk membuktikan bahwa sirkuit Termas de Rio Hondo ini punya kecenderungan cocok bagi motor-motor bertenaga besar terutama untuk melahap trek lurusnya yang mencapai 1000-an meter.

Artinya, jika Quartararo dengan motornya yang "abal-abal" di trek lurus saja masih bisa finis kedelapan, maka saya masih yakin kalau di sirkuit lain yang minim lintasan lurus panjang yang menyiksa motor Yamaha seperti Termas de Rio Hondo ini, Quartararo akan bisa meraih hasil yang lebih baik.

Dan, ketika saya melihat perjuangan Quartararo dalam menaklukkan motornya yang banyak masalah tersebut di Argentina tersebut, maka saya masih yakin jika dialah pembalap yang patut ditandai dalam kejuaraan MotoGP musim ini. Enea Bastianini dan Aleix Espargaro boleh mencicipi puncak klasemen sementara di awal musim ini, namun patut kita nantikan siapa yang paling konsisten hingga akhir musim nanti.
---
Malang, 4-4-2022
Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun