Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Deretan Pemain Muda yang Menarik Perhatian di Euro 2020

15 Juli 2021   07:07 Diperbarui: 15 Juli 2021   07:15 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Euro 2020 sudah diisi banyak pemain muda potensial. Sumber: AFP/Pierre-Philippe Marcou/via Kompas.com

Panggung turnamen sepak bola seperti Copa America dan Euro seringkali menjadi ladang besar bagi para pencari bakat dan pencari pemain baru untuk klub-klub besar di Eropa. Mereka tidak hanya sibuk menggali berlian di hamparan Amerika Selatan dan Afrika, namun juga di tanah terdekatnya lewat gelaran Euro. Termasuk Euro 2020.

Ada banyak pemain yang menunjukkan performa gemilangnya, terutama pemain mudanya. Ini yang kemudian dikerucutkan ke daftar 11 pemain, selayaknya sebuah starting eleven sebuah klub yang berisi 11 pemain muda atau pemain yang bisa disebut muda untuk posisi bermainnya.

Kira-kira, siapa saja mereka?

Gianluigi Donnarumma (Penjaga Gawang/22 Tahun)

Penampilan bagus Donnarumma menjadi kunci penting Italia menuju gelar juara Euro 2020. Sumber: Frank Augstein/via Kompas.com
Penampilan bagus Donnarumma menjadi kunci penting Italia menuju gelar juara Euro 2020. Sumber: Frank Augstein/via Kompas.com
Sebagai seorang kiper, usia Donnarumma bisa disebut sangat belia. Itu karena, rata-rata pengisi pos penjaga gawang adalah pemain yang berusia matang dan senior.

Italia sebenarnya juga punya banyak pemain hebat di posisi kiper. Namun, tidak bisa disangkal, bahwa Donnarumma terlihat lebih meyakinkan dibanding seniornya, Salvatore Sirigu, dan "kakak tingkatnya", Alex Meret.

Di level klub, Salvatore Sirigu pernah menjadi andalan Paris Saint-Germain. Kini, dia menjadi kiper Torino. Sedangkan Alex Meret, merupakan pesaing utama David Ospina di Napoli.

Usia Meret tidak beda jauh dengan Gigio--sapaan Donnarumma, yaitu 24 tahun. Namun, dengan penampilan meyakinkan Gigio selama Euro 2020, Meret diprediksi akan bernasib lebih buruk dari Francesco Toldo yang juga berada di generasi tak jauh dari Gianluigi Buffon di masa lalu.

Saat ini, Donnarumma sudah siap memulai petualangan baru bersama PSG. Ia mengikuti jejak dua pendahulunya, Sirigu dan Buffon, sebagai kiper klub kaya asal Prancis tersebut.

Leonardo Spinazzola (Bek/28 Tahun)

Spinnazola langsung memukau sejak laga pertama Euro 2020. Sumber: Mike Hewitt/via Kompas.com
Spinnazola langsung memukau sejak laga pertama Euro 2020. Sumber: Mike Hewitt/via Kompas.com
Jika melihat usianya yang mendekati angka 30 tahun, Spinazzola bisa saja dianggap tidak muda. Namun, untuk ukuran pemain bertahan, itu adalah usia yang masih bisa berada di level tinggi dalam beberapa tahun ke depan.

Penampilannya di Euro 2020 bersama Italia terlihat luar biasa. Sayangnya, dia harus mengalami cedera parah yang membuatnya absen di final.

Saat ini, dia berada di AS Roma. Klub yang sebenarnya masih bisa disebut klub besar di Italia, apalagi di musim 2021/22 nanti akan dilatih oleh Jose Mourinho.

Namun, lewat penampilan gemilangnya, ada kemungkinan bahwa klub yang lebih menjanjikan untuk bersaing di zona juara akan melirik jasanya.

Hanya saja, dengan cederanya, akan lebih baik jika Spinazzola bertahan minimal 2 musim lagi. Itu adalah rentang waktu yang ideal untuk mengembalikan kebugaran dan mempertahankan kualitas permainannya.

John Stones (Bek/27 Tahun)

Stones menjadi andalan Southgate di lini belakang Timnas Inggris. Sumber: Matt Dunham/via Kompas.com
Stones menjadi andalan Southgate di lini belakang Timnas Inggris. Sumber: Matt Dunham/via Kompas.com
Sebenarnya, jika berbicara tentang bek Inggris mana yang menjadi tumpuan dalam menjaga pertahanan dari serangan lawan, jawabannya adalah Harry Maguire. Pemain ini juga yang secara mentalitas terlihat bagus.

Namun, jika melihat siapa yang lebih sering bermain selama Euro 2020, maka dia adalah John Stones. Bek yang bermain di Manchester City ini sudah memainkan tujuh laga.

Itu lebih banyak dari Maguire yang memainkan lima laga. Hanya saja, Maguire sering disanjung karena dia juga mampu mencetak satu gol.

Berbeda dengan John Stones yang terlihat lebih fokus dalam sisi bertahan. Di sinilah kemudian letak alasan utama dari pemilihan Stones sebagai bek yang patut diperhatikan selama Euro 2020, alih-alih Maguire.

Penampilan bagusnya di Euro 2020 memang sepertinya tidak akan membuatnya pindah klub. Karena, Manchester City sudah punya potensi besar untuk terus meraih gelar.

Tetapi, dalam hal pendapatan dan nilai transfer, kemungkinan besar akan meningkat setelah penampilannya di Euro 2020.

Pau Torres (Bek/24 Tahun)

Pau Torres dipercaya Enrique kawal lini belakang Spanyol. Sumber: AP/via The-sun.com
Pau Torres dipercaya Enrique kawal lini belakang Spanyol. Sumber: AP/via The-sun.com
Bek jangkung yang membela Villarreal ini berhasil menarik minat Luis Enrique untuk menjaga pertahanan Timnas Spanyol bersama Aymeric Laporte. Sekalipun, dia harus sempat digeser oleh Eric Garcia di laga kontra Italia, Pau Torres tetap terlihat tampil solid.

Pertahanan Spanyol memang tidak setangguh Italia dan Inggris. Tetapi, Spanyol patut berterimakasih kepada Pau Torres yang mampu mengusir demam panggung kala berseragam 'La Furia Roja' di turnamen sebesar Euro 2020.

Villarreal dan Unai Emery mungkin akan menjadi pertimbangan bagi Pau untuk bertahan. Tetapi, jika klub sebesar Real Madrid, Barcelona, dan klub besar dari Premier League datang untuk meminta jasanya, Pau perlu mempertimbangkannya juga.

Itu karena, Pau masih punya jalan yang lapang untuk membuktikan diri sebagai bek tangguh selanjutnya dari Spanyol. Setelah era Gerrard Pique dan Sergio Ramos.

Manuel Locatelli (Pemain Tengah/23 Tahun)

Locatelli seperti gelandang khas Italia yang tidak enggan untuk bertahan seperti Pirlo di zaman mudanya. Sumber: AFP/Riccardo Antimiani/via Kompas.com
Locatelli seperti gelandang khas Italia yang tidak enggan untuk bertahan seperti Pirlo di zaman mudanya. Sumber: AFP/Riccardo Antimiani/via Kompas.com
Sekilas, dia terlihat kalem, tetapi ternyata punya kemampuan bagus dalam urusan menghadang serangan lawan. Jika dia mendapatkan rekan duet di lini tengah yang pas dan saling melengkapi, tentu permainan Locatelli akan maksimal. Seperti yang dia lakukan di Euro 2020.

Klub seperti Inter Milan dan AC Milan yang cukup sering bermain dengan dua gelandang sejajar, terlihat cocok untuk menggunakan jasanya. Di Inter Milan, ada Nicolo Barella dan Stefano Sensi yang bisa bergantian dengannya dalam mendukung tim dalam bertahan maupun menyerang.

Sedangkan di AC Milan, ada Franck Kessie yang terlihat mapan di lini tengah. Dirinya sejauh ini terlihat butuh rekan tangguh seperti Locatelli untuk sewaktu-waktu menggantikan perannya sebagai "tukang jagal".

Tetapi, opsi lain tentu masih terbuka, karena bursa transfer yang melibatkan antarklub di Serie A tidak sebengis bursa transfer yang melibatkan antarklub di Premier League. Ini yang membuat perpindahan Locatelli ke sesama klub Serie A masih sangat terbuka lebar.

Matteo Pessina (Pemain Tengah/24 Tahun)

Matteo Pessina berkontribusi besar bagi Italia di Euro 2020. Sumber: Justin Tallis/via Kompas.com
Matteo Pessina berkontribusi besar bagi Italia di Euro 2020. Sumber: Justin Tallis/via Kompas.com
Jika Locatelli cenderung bertahan, maka Pessina sedikit lebih bernaluri menyerang. Dia juga sama seperti Locatelli yang berhasil menyumbang dua gol untuk Italia di Euro 2020.

Hanya saja, faktor klub seperti Atalanta dan Gian Piero Gasperini, diprediksi masih bisa untuk menahan Pessina agar tidak segera 'cabut' dari Bergamo pasca Euro 2020. Pessina masih punya peluang untuk bermain lebih matang di Atalanta demi menjamin tempatnya untuk bermain di Piala Dunia 2022 nanti.

Seandainya, Pessina ingin sedikit naik kelas, AC Milan bisa menjadi pertimbangan. Walaupun, klub ini sebelumnya "membuangnya" seperti yang dialami Locatelli.

Tetapi, jika Pessina pulang dengan membawa kematangan dalam bermain, bisa saja dialah yang dapat mengganggu posisi Sandro Tonali.

Jika tidak demikian, maka peluangnya untuk bermain di klub yang lebih terbuka untuk memenangkan Serie A bisa tertuju pada Juventus. Klub ini sepertinya butuh gelandang yang mampu mengejutkan lini belakang lawan, dan itu bisa dilakukan oleh Pessina.

Dani Olmo (Pemain Tengah/23 Tahun)

Dani Olmo sangat penting di lini tengah Spanyol dalam gelaran Euro 2020. Sumber: via Football-espana.net
Dani Olmo sangat penting di lini tengah Spanyol dalam gelaran Euro 2020. Sumber: via Football-espana.net
Jika berbicara tentang siapa yang bisa menjadi playmaker untuk tim muda "alumnus" Euro 2020, maka dia adalah Dani Olmo. Pemain tengah kreatif dan penuh determinasi asal Spanyol.

Pemain yang saat ini membela RB Leipzig, punya kontribusi penting untuk Spanyol di Euro 2020. Ada 3 asis yang dia catatkan.

Tentu, ini adalah pembuktian yang luar biasa sebagai bagian tim muda Spanyol yang melakukan debut di Euro 2020. Performa ini juga bisa membuat klub besar Eropa berbondong-bondong memberikan penawaran kepada Olmo dan Leipzig.

Banyak klub Eropa yang membutuhkan pemain kreatif seperti Olmo. Dua diantaranya adalah Arsenal dan Bayern Munchen.

Arsenal terlihat kesulitan merayu Martin Odegaard dan Aouar, maka Olmo patut menjadi pertimbangan dengan memanfaatkan koneksi Spanyol lewat Mikel Arteta. Sedangkan Bayern Munchen, patut mempertimbangkan ketiadaan pemain kreatif setelah kepergian Thiago Alcantara.

Bukayo Saka (Pemain Tengah/19 Tahun)

Saka sangat merepotkan lini belakang lawan. Sumber: AFP/Pool/Laurence Griffiths/via Tribunnews.com
Saka sangat merepotkan lini belakang lawan. Sumber: AFP/Pool/Laurence Griffiths/via Tribunnews.com
Pemain yang murni bisa mengisi sisi sayap di lini tengah adalah Saka. Usianya masih sangat muda, tetapi performanya tidak memperlihatkan kecanggungannya untuk melewati banyak pemain yang usianya jauh lebih senior.

Bahkan, Giorgio Chiellini menjadi saksi atas keberanian Saka dalam mengeluarkan keterampilannya. Tidak mengherankan kalau Gareth Southgate gagal menyembunyikan rasa kagumnya kepada Saka dengan menempatkannya sebagai penendang terakhir di babak adu penalti melawan Italia di final.

Itu bisa menjadi petanda, bahwa Southgate mengakui kualitas Saka dengan melupakan usianya. Usia muda dan menjadi tumpuan di tim utama, sangat mencerminkan identitas Arsenal sebagai klub yang menaunginya.

Saka memang masih diprediksi akan bertahan lama di Arsenal. Tetapi, kita tidak pernah tahu masa depan dan masa kejayaan Saka ada di mana.

Federico Chiesa (Penyerang Sayap/23 Tahun)

Chiesa tampil memukau di Euro 2020, meski sering dimainkan di babak kedua. Sumber: AFP/Carl Recine/via Kompas.com
Chiesa tampil memukau di Euro 2020, meski sering dimainkan di babak kedua. Sumber: AFP/Carl Recine/via Kompas.com
Pada Euro 2020, Chiesa berhasil mencetak dua gol. Tidak salah kalau Roberto Mancini mengandalkan Chiesa, dan terkadang sengaja menyimpannya sebagai pemain pengganti yang mampu memanfaatkan kelelahan para pemain bertahan lawan.

Hanya saja, faktor kebugaran bisa menjadi perhatian besar bagi mereka yang ingin melihat Chiesa terus bermain maksimal sepanjang laga. Ini sebenarnya juga terjadi di Juventus. Chiesa tidak pernah benar-benar berada di tim utama dalam satu musim.

Namun, melihat usianya yang masih muda, tentu ada peluang bagi Chiesa untuk mengelola daya tahan tubuhnya, terutama kakinya. Dia harus menghindarkan dirinya dari julukan "si manusia kaca".

Alexander Isak (Penyerang Sayap/21 Tahun)

Isak tampil cukup bagus di lini depan Swedia. Sumber: Getty Images/via Goal.com
Isak tampil cukup bagus di lini depan Swedia. Sumber: Getty Images/via Goal.com
Memang, Swedia tidak mampu melaju jauh di Euro 2020. Namun, penampilan Isak sangat membekas bagi mereka yang menonton pertandingan Timnas Swedia di fase grup.

Isak terlihat sangat tangguh dan mampu merepotkan pertahanan lawan. Dia juga tidak canggung bermain di sisi sayap, meskipun dengan postur tinggi seharusnya dia dapat bermain sebagai penyerang tengah.

Tetapi, mengingat kemampuan mengolah bola dan kecepatan larinya, tidak mengherankan jika Isak sering beroperasi di sisi sayap. Itu yang malah mampu membebaskan Isak dari kawalan bek tengah lawan yang biasanya mengawal ketat penyerang tengah.

Usia yang muda dan bermain di klub seperti Real Sociedad, maka tidak menutup kemungkinan bagi Isak untuk mencari tantangan yang lebih besar dengan memperkuat klub kuat. Minimal, klub seperti Atletico Madrid bisa menjadi pertimbangan bagi karier Isak selanjutnya.

Atletico juga cenderung ramah untuk mengembangkan kualitas penyerang menjadi penyerang kelas dunia. Sebut saja Fernando Torres, Sergio Aguero, Radamel Falcao, hingga Antoine Griezmann.

Patrik Schick (Penyerang Tengah/25 Tahun)

Schick juga terlihat tenang dalam mengeksekusi penalti. Sumber: AFP/Paul Ellis/via Kompas.com
Schick juga terlihat tenang dalam mengeksekusi penalti. Sumber: AFP/Paul Ellis/via Kompas.com
Meski juara Euro 2020 adalah Italia, tetapi Italia tidak mempunyai penyerang subur yang masih muda. Begitu juga dengan Inggris yang mengandalkan pemain berpengalaman seperti Harry Kane dan Raheem Sterling.

Spanyol juga sayangnya tidak mampu berbuat banyak dalam urusan mencetak penyerang muda berkualitas. Termasuk Denmark, yang malah bertumpu pada pemain senior di lini serangnya.

Maka, perhatian kita harus menuju pada Patrik Schick. Pemain dari Republik Ceko yang mampu mencetak lima gol di Euro 2020, seperti Cristiano Ronaldo.

Saat ini, dia memperkuat Bayer Leverkusen di Bundesliga Jerman. Mengingat di sana bursa transfernya sangat identik dengan pengaruh Bayern Munchen, maka ada kemungkinan jika Schick dapat bermain di Bayern Munchen.

Schick bisa menjadi pengganti ideal untuk Robert Lewandowski yang mungkin akan mencoba mencari tantangan baru. Usia yang masih muda dan sudah bermain di Bundesliga tentu menjadi nilai tambah yang sempurna dibandingkan Cody Gakpo yang dikabarkan diincar Bayern Munchen.

Dari 11 pemain tersebut, kita pun berharap bahwa mereka bisa melanjutkan performa gemilangnya di level klub. Dengan begitu, mereka bisa kembali memperkuat timnasnya masing-masing dan membuka asa tampil di Piala Dunia 2022.

Malang, 14 Juli 2021
Deddy Husein S.

Terkait: Bolanet, Goal.com 1, Bolacom 1, Manchestereveningnews.co.uk, The-sun.com, Kompas.com 1, Ligaolahraga.com 1, Kompas.com 2, Bolacom 2, Viva.co.id, Goal.com 2, CNNIndonesia.com, Bolacom 3, Goal.com 3, Goal.com 4, Ligaolahraga.com 2, Goal.com 5, Bayernstrikes.com.
Baca juga: Komoditas Panas dari Lahan Copa America 2021

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun