Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Hasil MotoGP Portimao 2021: Cepat Saja Tidak Cukup

18 April 2021   22:37 Diperbarui: 19 April 2021   16:32 1206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Balapan seri ketiga musim 2021 di Autodromo Internacional Do Algarve, Portimao, Portugal (18/4). Sumber: AFP/PATRICIA DE MELO MOREIRA via Kompas.com

Seandainya, Alex Rins tidak melakukan kesalahan, tentu hingga akhir balapan akan ada pertarungan antara Quartararo dengan Rins untuk menjadi pemenang. Ini jelas berbeda dengan balapan musim lalu, ketika Miguel Oliveira terlihat terlalu tangguh di negaranya.

Lalu, apa yang membuat Quartararo berhasil juara di Portimao 2021?

Pertama, faktor taktik. Quartararo sepertinya sudah tahu ban apa yang tepat untuk digunakan di balapan yang panas ini, yaitu Medium-Hard (depan-belakang).

Di awal-awal putaran, ia tidak seganas Johann Zarco, Alex Rins, bahkan Aleix Espargaro. Marc Marquez yang akhirnya kembali balapan pun terlihat lebih cepat dibandingkan Quartararo.

Namun, ketika balapan sudah di putaran 10 dan seterusnya, ia mulai menggeber Yamaha YZR-M1-nya dengan kencang. Menariknya, ketika ia sudah menemukan kecepatan yang ia inginkan, ia tidak mau terbawa cara balap pembalap lain.

Quartararo segera menyalip satu per satu pembalap terdepan seperti Joan Mir, Johann Zarco, dan Alex Rins. Apa yang ia lakukan sepertinya sangat tepat, karena dengan sirkuit yang punya risiko tinggi untuk terjatuh, maka cara terbaik untuk dapat selamat adalah memimpin balapan.

Momen perebutan posisi pertama antara Quartararo dan Rins. Sumber: MotoGP/Transmedia/Trans7
Momen perebutan posisi pertama antara Quartararo dan Rins. Sumber: MotoGP/Transmedia/Trans7
Ketika ia ada di depan, maka dia bisa membuat garis membalap (racing line) yang sesuai atau aman untuk dirinya, motornya, dan bannya. Ini terbukti dengan jatuhnya Rins dan Zarco yang diakibatkan oleh keinginan mengikuti kecepatan pembalap di depannya tanpa mempertimbangkan kecepatannya sendiri.

Rins jatuh, karena dia terlihat ingin tetap dekat dengan Quartararo. Begitu pula dengan Zarco yang berusaha dekat dengan Francesco 'Pecco' Bagnaia yang di kualifikasi ketiban apes, akibat dianulir catatan waktu tercepatnya.

Melihat dua insiden itu, Quartararo bisa disebut cerdas dalam mempersiapkan balapan dengan taktik tepat.

Kecepatan Quartararo stabil dengan perhitungan taktik yang tepat. Sumber: MotoGP/Transmedia/Trans7
Kecepatan Quartararo stabil dengan perhitungan taktik yang tepat. Sumber: MotoGP/Transmedia/Trans7
Kedua, faktor kesabaran. Kemenangan Quartararo bisa dikatakan selain karena taktik, juga karena dia sabar. Dia tahu kapan harus mengikuti pembalap lain dan kapan harus segera menyalip.

Bagusnya, ia juga punya kecepatan yang cukup bagus di trek lurus, sehingga dalam beberapa kesempatan, dia juga memanfaatkan itu untuk menyalip pembalap lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun