Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Kapal Kecil yang Sedang Menghalau Badai Besar

15 Desember 2020   06:55 Diperbarui: 16 Desember 2020   14:02 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kapal kecil (perahu layar). Gambar: Pexels/Mike

Sebelum memulai tulisan yang mungkin tidak terlalu panjang ini, saya akan menyampaikan terima kasih banyak atas kepedulian Kompasiana terhadap UMKM atau pun keluarga tangguh yang sedang berjuang untuk bertahan di tengah gempuran pandemi covid-19. Itu terlihat dari bagaimana Kompasiana menggaet Dompet Dhuafa sebagai sponsor penyelenggaraan Kompasianival beberapa waktu lalu.

Dari situlah, saya mencari informasi terkait Dompet Dhuafa. Sebenarnya, saya tergerak untuk mencari tahu itu ketika host Kompasianival di malam penganugerahan menjelaskan, bahwa Dompet Dhuafa juga memiliki program atau menjadi media penyaluran bantuan kepada pelaku UMKM.

Awalnya, saya heran. Karena, selama ini saya hanya berpikir bahwa program peduli kaum dhuafa sebagian besar untuk bidang pendidikan dan kesehatan. Tetapi, ini tentang perekonomian. Benarkah?

Saya kemudian mencari kebenarannya dengan berkunjung ke website resmi mereka. Ternyata, memang demikian. Beberapa hasil liputan telah saya baca untuk memastikan bagaimana aksi kepedulian Dompet Dhuafa terhadap kaum pemutar roda usaha mandiri.

Tampilan pada halaman 'Program'. Gambar: Dompetdhuafa.org
Tampilan pada halaman 'Program'. Gambar: Dompetdhuafa.org
Setelah melihat itu, saya kemudian berpikir untuk menjadi perantara tersalurnya bantuan dari Dompet Dhuafa kepada salah satu pelaku UMKM. Pelaku itu tidak lain adalah ibu saya.

Ibu saya adalah pembuka warung di depan rumahnya, yang berdomisili di Tanjung Palas, Bulungan, Kalimantan Utara. Warung itu berisi banyak kebutuhan. Misalnya, kebutuhan keluarga, kesukaan anak-anak, kebutuhan bapak-bapak, sampai juga ada kebutuhan semua orang zaman sekarang, yaitu pulsa.

Sebenarnya di waktu normal, warung ini sangat menjanjikan. Terbukti, labanya bisa digunakan untuk membayar indekos anak, bisa untuk membayar pendidikan anak, dan lain-lain.

Bahkan, pendapatan paling berpengaruh adalah ketika ibu saya bisa berkunjung ke Jawa dalam beberapa hari dan kemudian kembali ke Kalimantan. Tentu, mobilisasi itu menggunakan pesawat.

Artinya, warung ibu saya tidak kaleng-kaleng walau terlihat sederhana. Tetapi, ketika pandemi muncul, kehidupan warung menjadi tersendat-sendat.

Sempat membaik ketika kasus covid-19 terlihat menurun secara nasional. Tetapi, tidak lama kemudian PSBB kembali diterapkan. Jalanan pun kembali sepi.

Situasi semakin parah ketika sedang memasuki musim penghujan. Jangankan di musim penghujan, ketika kalender nasional sedang menandakan musim kemarau pun di sana masih sering hujan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun