Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Anis Hidayatie, from "Unknown" to "You Must See"

21 November 2020   07:59 Diperbarui: 21 November 2020   08:17 678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Momen kebersamaan Anis Hidayatie dengan orang-orang yang gemar menulis. Gambar: Dokumentasi Anis Hidayatie

Anis Hidayatie memang belum menjadi sosok terkenal secara nasional seperti penulis dan penggiat literasi lain. Namun, aktivitasnya dalam dunia literasi di masyarakat Malang dan Pasuruan, Jawa Timur, akan membekas bagi mereka yang akhirnya tergugah untuk mengenal lebih dekat dengan literasi.

Pergerakan literasi diusung dengan keguyupan oleh Anis Hidayatie dan kolega. Gambar: Dokumentasi Anis Hidayatie
Pergerakan literasi diusung dengan keguyupan oleh Anis Hidayatie dan kolega. Gambar: Dokumentasi Anis Hidayatie
Literasi yang awalnya terlihat hanya milik kaum kutu buku, berkacamata tebal, dan kurang pergaulan (kuper), pada nyatanya tidak demikian. Literasi bisa dikemas dengan terbuka dan mengasyikkan.

Seperti yang Anis lakukan saat ini dengan aktivitas mengeksplorasi potensi wisata di Pasuruan dan Pujon Kabupaten Malang. Aktivitasnya itu kemudian diabadikan dengan vlog di channel Youtube-nya.

Setelah ia unggah videonya, ia juga mengabadikan keberadaan tempat wisata itu ke dalam tulisan di sebuah platform menulis digital, Kompasiana. Artinya, literasi tidak lagi terpaku pada bentuk tulisan, tapi juga bisa dengan penunjangan audio-visual.

Literasi juga tidak lagi hanya mengeruk sumber daya dalam diri individu--eksplorasi individu, tetapi juga bisa menangkap fenomena-fenomena dari luar--eksplorasi sosial/eksternal.

Anis Hidayatie dan Nelly, menunjukkan buku-buku tentang potensi wisata daerah. Gambar: Dokumentasi Anis Hidayatie
Anis Hidayatie dan Nelly, menunjukkan buku-buku tentang potensi wisata daerah. Gambar: Dokumentasi Anis Hidayatie
Artinya, literasi tidak identik pada orang yang dianggap kuper. Orang yang suka menjelajah pun bisa menuangkan pemahamannya terkait apa yang dilihat di luar.

Itulah mengapa, keberadaan Anis Hidayatie ini perlu mulai dikenal oleh banyak orang. Tidak perlu menunggu Anis Hidayatie diundang stasiun tv nasional untuk disebut inspirasional.

Cukup dengan menonton videonya di Youtube, juga dengan membaca buku atau tulisan- tulisannya di aneka platform menulis online.

Kebetulan zaman sudah tidak lagi memaku kita untuk membaca segala tulisan lewat buku atau koran. Zamannya sudah serba online, termasuk dalam hal menulis-membaca. Itu pula yang dieksplorasi oleh Anis.

Bahkan, dia banyak dikenal oleh remaja dan kaum muda-mudi ketika eksis di platform menulis online. Seperti Plukme, Kaskus, dan kini juga eksis di Kompasiana. Artinya, dalam membangun dan memperbaiki tingkat literasi masyarakat harus dimulai dari diri sendiri.

Anis Hidayatie dan karya antologi dengan para Kompasianer. Gambar: Dokumentasi Anis Hidayatie
Anis Hidayatie dan karya antologi dengan para Kompasianer. Gambar: Dokumentasi Anis Hidayatie
Ada bukti nyata dulu di sana, bahwa seorang individu sudah berupaya memaksimalkan media-media untuk mengeksplorasi literasinya. Jika hal itu sudah dilakukan, maka mengkritisi apa yang sedang terjadi di lingkup sosial negeri ini adalah kewajiban--bukan hanya hak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun