Faktor bahasa dan pemahaman terhadap perilaku ketika berinteraksi akan lebih mudah dibandingkan dengan orang yang bukan dari tanah yang sama. Zheng pun menyetujui ajakan bermain bersama agar dapat lolos dari kapal.
Perlu diketahui, bahwa di Animal World, terdapat permainan yang melibatkan kartu "batu", "kertas", "gunting", dan suatu logam berbentuk "bintang". Setiap orang yang menjadi "peserta" dimodali 12 kartu dan 3 bintang.
Jika menang dalam satu ronde (satu kali permainan kartu), dapat 1 bintang. Jika kalah, mengalami sebaliknya. Zheng awalnya diajak bermain seri. Namun, akhirnya di titik-titik tertentu justru dikibulin.
Dari situlah, kita menemukan adanya solidaritas tipuan. Sebenarnya, tidak ada bedanya antara kepentingan dengan tipuan.
Namun, solidaritas kepentingan bisa terlihat lebih halus, dan baru terbongkar di masa-masa krisis. Sedangkan solidaritas tipuan lebih kejam, karena kendali sepenuhnya ada pada subjek bukan pada waktu, apalagi keadaan.
Melihat situasi semacam ini, siapa sih yang bisa memaklumi? Padahal sudah jelas, Zheng butuh pertolongan. Bahkan, Zheng bisa juga dipercaya karena dia memiliki intelijensi yang tak bisa dianggap remeh.
Namun, sepertinya hal semacam ini juga menjadi sasaran empuk bagi orang-orang yang ingin membangun solidaritas semu. Hingga akhirnya penulis lebih suka menyebutnya koalisi, dibandingkan solidaritas.
Salah satu contohnya tentu saat Zheng dan Yang baru bertemu di kapal tersebut. Selebihnya, bisa dicari sendiri di filmnya.
Lalu, mengapa kita harus menonton film ini, padahal penuh kegelapan?