Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Viralnya Red Bull Depok FC, Bikin Indonesia Bangga atau Malah Malu?

16 April 2020   06:45 Diperbarui: 17 April 2020   11:02 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh adaptasi masa lalu ke masa kini di bidang sepak bola. Gambar: Diolah penulis dari Footyheadlines.com

Jika kehidupan yang ada di Kompasiana saja pernah menjadi headline di berbagai media massa karena terdapat kasus yang dihadapi oleh salah seorang kompasianernya. Maka, hal itu juga sangat mudah terjadi pada pihak-pihak yang ada di sepak bola.

Tentu masyarakat Indonesia tidak menginginkan negaranya menjadi bahan olok-olok dengan meme di media massa dan media sosial karena kemunculan si "Red Bull" Depok FC ini. Harapannya, kita bisa memajukan negeri ini dengan pemahaman tentang "Laws of the Game" di bidang apapun termasuk sepak bola dengan rajin-rajinlah membaca.

Jangan sampai inspirasi yang diperoleh langsung diaplikasikan secara mentah atau hanya diedit sedikit saja. Jika hal semacam itu sering dilakukan dan dimaklumi, maka para pemuisi di Kompasiana juga tidak perlu lagi berpeluh-peluh dalam menghasilkan puisi-puisi khasnya masing-masing.

Cukup dengan menyadur saja karya-karya para pemuisi besar, beres kan?

Begitu pula dengan keberadaan klub tersebut. Apa mereka tidak bisa hanya meniru metode pembangunan klub seperti RB Salzburg dan Leipzig tanpa harus mengambil logo dan namanya?

Wong, mereka yang secara sah diakuisisi oleh Red Bull saja tetap dikenal atau disebut dengan Salzburg dan Leipzig. Bukan dengan embel-embel Red Bull. Karena perlu diketahui, masyarakat di Jerman saja sebenarnya tak suka dengan keberadaan Leipzig karena faktor Red Bull-nya (baca detilnya di sini).


Lha, kita kok malah bangga menggunakan sebuah identitas yang belum jelas keabsahannya. Apakah ini hanya demi menarik minat masyarakat untuk mengulik dan memviralkannya?

Eh, termasuk penulis juga yang akhirnya ikut memviralkannya. Ini juga karena faktor sok profesional, membuat penulis harus menuliskan kabar ini. Sekaligus, mencoba mengingatkan bahwa, kita harus belajar menghargai karya orang lain.

Apabila memang sangat ingin setara seperti yang dihasilkan orang lain, mengapa tidak untuk mengajaknya berkolaborasi? Bukankah itu akan lebih menarik? Sambil belajar, kita juga akan pasti memperoleh "tebengan" dari sang inspirator tersebut.

Jadi, akankah RED BULL DEPOK FC akan membanggakan kita atau malah memalukan kita di kemudian hari?

Atau, mereka hanya ingin memberikan bahan meme kepada netizen maha kreatif di segala penjuru bumi?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun