Tidak hanya Lacazette yang mampu menemukan ketajaman, Mesut Ozil juga menemukan final touch dan kepercayaan dirinya di laga tersebut. Meski tak mencatatkan assist seperti Nicolas Pepe, namun golnya ke gawang Dubravka dapat membuat dirinya terlihat kembali enjoy bermain dengan jersey merah Arsenal.
Pertama, assist untuk sang bomber utama Pierre-Emerick Aubameyang. Kedua adalah gol dari umpan Bukayo Saka. Ketiga, assist keduanya untuk gol Lacazette.
Catatan ini jelas cukup impresif, mengingat dirinya sedang menjalani musim pertama di Premier League. Eks pemain Lille itu memang sangat memerlukan adaptasi, termasuk adanya perubahan pelatih yang membuat Pepe -termasuk Dani Ceballos- harus menjalani adaptasi yang sangat besar dibandingkan pemain lain.
Melalui torehannya di laga tersebut, Pepe sudah mengemas 2 gol dan 5 assist dari 22 laga di Premier League. Jika ditotal secara keseluruhan, pemain asal Pantai Gading itu telah mencetak 6 gol dan 7 assist dari 26 laga di semua kompetisi (Premier League dan Liga Eropa).
Hasil kemenangan telak itu tidak hanya menjadi pembuktian para pemain yang sedang dicap pesakitan, namun juga membuat Arsenal semakin mendekati torehan poin Manchester United yang baru akan bermain esok dini hari (18/2) melawan Chelsea di Stamford Bridge.
Artinya, duel kedua tim tersebut akan memberikan peluang bagi Arsenal untuk memperkecil jarak dan membuka peluang bagi Aubameyang dkk. untuk kembali pentas di Eropa. Jika sangat beruntung, maka mereka dapat menjejakkan kaki kembali ke Liga Champions.
Namun, finish di zona Liga Eropa sebenarnya tidaklah buruk. Bahkan, mereka dapat memiliki peluang untuk lolos ke Liga Champions, jika mereka dapat menjuarai Liga Eropa musim ini.
Jadi, akankah momen kemenangan atas Newcastle ini dapat membuka momentum kebangkitan Arsenal dan mengakhiri musim dengan senyum manis?