Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Dua Babak, Dua Cerita di Panggung Derby Della Madonnina

10 Februari 2020   11:34 Diperbarui: 11 Februari 2020   00:42 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selebrasi dari Stevan de Vrij setelah melesakkan gol ketiga bagi Inter Milan ke gawang AC Milan dalam Derby Della Madonnina. Skor akhir 4-2 untuk kemenangan tuan rumah. (Foto; inter.it)

Babak pertama kita disuguhkan dengan permainan menyerang dan penuh percaya diri dari klub yang bertindak sebagai tamu, AC Milan. Dua gol juga berhasil disarangkan ke gawang Padelli, kiper kedua yang diandalkan ketika Samir Handanovic cedera. Adakah letak kesalahan di sana bagi Inter?

Tidak. Karena memang di babak pertama, AC Milan berupaya untuk menekan tuan rumah dan ini bukan kesalahan dari lini pertahanan yang kerap kalah duel dan juga karena faktor pergantian kiper. Inter tetap bermain cukup wajar.

Bahkan, pergerakan Padelli bisa dikatakan sebagai pemandangan yang jarang terlihat bagi Interisti ketika mereka melihat di sana ada Handanovic. Karena kiper yang dulu menjadi suksesor Julio Cesar itu memiliki pergerakan yang lebih efisien dibandingkan Padelli yang selalu berupaya bergerak lebih cepat untuk menutup peluang lawan.

Pemandangan ini bisa dilihat dari gol Ibrahimovic yang mana pergerakan Padelli terlalu cepat untuk menutup sisi tiang dekat. Seandainya itu Samir, mungkin dia akan tidak secepat itu. Lalu, bagaimana dengan performa bek tengah Inter?

Zlatan Ibrahimovic memang mampu membawa AC Milan cukup menakutkan bagi Inter Milan. Sumber gambar: Twitter.com/ACMilan
Zlatan Ibrahimovic memang mampu membawa AC Milan cukup menakutkan bagi Inter Milan. Sumber gambar: Twitter.com/ACMilan
Memang cukup ironis jika melihat trio Godin-De Vrij-Skriniar kalah duel dengan Ibrahimovic. Ditambah dengan keberadaan duel itu, AC Milan mendapat peluang-peluang berbahaya dan menjadi gol.

Inter tertinggal di babak pertama dengan skor 0-2. Tentu ini bukan skenario yang dibayangkan oleh para pemain Internazionale dan para pendukungnya. Namun, itu adalah skenario yang disiapkan oleh AC Milan.

Babak kedua digelar, dan Inter mulai menyengat. Mereka bermain lebih agresif dan memaksimalkan kerja sama tim dengan lebih efektif. Dari perubahan itulah gol tercipta, walau terlihat seperti kebiasaan mereka, mencari bola liar di depan kotak penalti dan mengeksekusi dengan tendangan keras ke gawang lawan.

Gol kedua Inter terlihat lebih rapi dan Alexis Sanchez memberikan kontribusinya dengan baik. Donnarumma mulai panik dengan keadaan skor tersebut. Ditambah gol ketiga tercipta nyaris seperti skema peluang yang dimiliki AC Milan di babak pertama yang menjadi gol untuk Ibra.

Babak kedua benar-benar milik Inter Milan, meski mereka cukup dihenyakkan oleh duel Ibra vs Skriniar yang membuat bola nyaris menjebol gawang Padelli. Namun, menjelang akhir pertandingan Inter sukses memantapkan keunggulan mereka dengan gol keempat.

Selebrasi Lukaku. Sumber gambar: Twitter.com/Inter_en
Selebrasi Lukaku. Sumber gambar: Twitter.com/Inter_en
Romelu Lukaku mencetak gol! Akhirnya gol penyerang AC Milan berhasil dibalas oleh gol penyerang juga. Ibra-Rebic mencetak gol, Lukaku juga mencetak gol. Lukaku pun melakukan selebrasi yang cukup emosional dengan melepas jersey-nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun