Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Mengapa Membandingkan antara "Warkop DKI Reborn 3" dengan "Pretty Boys"? | Bagian 2

23 September 2019   13:55 Diperbarui: 23 September 2019   23:16 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lead cast Pretty Boys (Desta dan Vincent).

Perempuan di balik upaya Anugerah dan Rahmat dalam menggapai mimpi. (Cadaazz.com)
Perempuan di balik upaya Anugerah dan Rahmat dalam menggapai mimpi. (Cadaazz.com)
Begitu pula dengan Danilla yang memang dikenal sebagai perempuan yang tidak jaim. Maka, tidak mengherankan ketika dirinya memerankan sosok Asti yang berani mengungkapkan perasaannya kepada Anugerah yang terlihat cupu terhadap perempuan.

Pemilihan ini jelas terlihat sesuai porsi, terlepas dari bagaimana kemampuan beraktingnya di film tersebut -berlaku pada semua aktor debutan dan cameo.

Plus ketiga adalah kisah yang diangkat tergolong faktual dan masih aktual. Hal ini dapat dilihat pula dengan mudah dari review dan promosi mereka yang mengungkap bahwa mereka menggunakan kendaraan dalam menghasilkan film ini.

Yaitu gambaran tentang kondisi pertelevisian di Indonesia dalam beberapa waktu ini yang disebut-sebut sedang berada di situasi yang mengkhawatirkan. Bahkan, disebut-sebut pula apakah pertelevisian ini yang merusak kita (masyarakat penonton dan penyaji) atau kita yang merusak pertelevisian.

Kisah ini tentu kurang mendapatkan porsi di kisah-kisah perfilman Indonesia. Mengapa? Karena apa yang dihadirkan dapat disebut pula sebagai kritikan terhadap apa yang sedang terjadi di dunia hiburan. Ibaratnya seperti anak yang sedang mengkritisi keadaan rumahnya. Maka, ada kemungkinan bahwa film ini seperti itu.

Tiga poin inilah yang membuat film ini terlihat semakin membumi dan layak ditonton oleh semua orang. Karena, dengan premis sedemikian rupa kita dapat membayangkan dengan mudah. Sehingga, proses memahami konteks-konteks yang dihadirkan di film dapat berjalan lancar. Hanya, karena film ini banyak melibatkan orang-orang baru (debutan), maka film ini juga pastinya akan menghadirkan pula kekurangan-kekurangan.

Jika di video tersebut diungkap bahwa kekurangan pada film Pretty Boys lebih mengarah pada unsur kualitas film baik teknis dan non-teknis. Sedangkan bagi saya, sisi kekurangannya adalah pada genre. Mengapa?

Rahmat dan Anugerah sedang beraksi di panggung. (Beritagar.id)
Rahmat dan Anugerah sedang beraksi di panggung. (Beritagar.id)
Pertama, genre komedi yang dipilih Pretty Boys akan menggiring mindset penonton ke film lain yang salah satunya adalah Warkop DKI Reborn Part 3. Uniknya, keduanya juga dirilis di bulan yang sama. Maka, bagi penikmat film komedi akan sangat mudah untuk segera membandingkan kedua film tersebut pasca menontonnya. Namun, karena saya belum menonton (keduanya), maka saya tidak akan mengulas perbandingan tersebut secara detil.

Lalu, alasan kedua adalah genre yang dipilih saat ini sedang kalah populer dengan pilihan genre lain. Karena saat ini masyarakat penonton sedang gandrung dengan film ber-genre superhero/action (dari luar negeri) dan horor. Apalagi, Indonesia baru saja memiliki film jagoan yang berjudul Gundala. Maka, rombongan masyarakat penonton saat ini masih sedang memikirkan film seperti itu. Termasuk ketika film-film horor masih tidak pernah absen di setiap bulan tahun ini. Maka, selera masyarakat saat ini masih ada di sekitaran dua genre tersebut.

Meski demikian, keberadaan film seperti Pretty Boys dapat diharapkan akan menjadi tontonan yang menarik dan dapat menghibur masyarakat penonton seperti ketika mereka menyaksikan aksi-aksi Vincent dan Desta di acara televisinya. Setidaknya film ini dapat menjadi persembahan Vindes dkk kepada penikmat tv dan film di waktu yang sama. Inilah yang justru saya duga ketika film ini muncul.

Lalu, benarkah film ini sangat recomended untuk ditonton?
Selain karena fan base, menurut saya siapa pun kita yang biasanya suka menonton film, mungkin akan rugi jika tidak mencoba ngepoin film ini. Apalagi di dalam film ini terdapat banyak cast yang menurut saya patut untuk dikepoin kinerjanya, sekaligus menjadi saksi juga terhadap upaya orang-orang tersebut untuk berkarya tanpa hanya mengambil "jalan aman".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun