Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa yang Dipersiapkan untuk Kuliah?

6 Juli 2019   16:22 Diperbarui: 6 Juli 2019   17:20 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pernak-pernik seputar mahasiswa dan perguruan tinggi. (Sage.sageintl.org)

Modal terakhir adalah modal kepercayaan. Sebagai calon mahasiswa sekaligus calon perantau (jika keluar daerah asal), sangat memerlukan modal kepercayaan. Tanpa modal ini, seseorang dapat menjalani keseharian tanpa ketenangan. 

Karena adanya kekhawatiran yang berlebihan yang kemudian akan membatasi ruang gerak. Apalagi jika seseorang itu memiliki kesulitan dalam beradaptasi, maka orang itu akan mudah jatuh ketika menghadapi hal yang tak biasa.

Apalagi harus hidup di luar jangkauan orang terdekat, khususnya orangtua, maka seseorang yang akan menjadi mahasiswa itu harus memiliki modal kepercayaan. Baik itu kepercayaan dari orangtuanya, orang lain, maupun diri sendiri.

Kepercayaan itu diperlukan. (Platformvaluenow.org)
Kepercayaan itu diperlukan. (Platformvaluenow.org)

Orangtua perlu diyakinkan bahwa si mahasiswa adalah orang yang akan dapat menjaga diri dengan baik di tempat perkuliahan maupun di sekitarnya. Hal ini perlu dimiliki oleh si anak muda ini agar dapat dilepas dengan tanpa ditakut-takuti, melainkan cukup dengan dukungan. Bukan sekadar dukungan uang, namun juga dukungan mental. Karena menjalani kehidupan yang baru tentunya akan mengaduk-aduk mental seseorang.

Orang lain juga perlu percaya dengan si mahasiswa. Kepercayaan yang dibangun adalah perihal potensi atau kemampuan si mahasiswa tersebut. Kehidupan sebagai mahasiswa biasanya akan mengarah pada upaya kemandirian. 

Maka, kemandirian itu perlu dipondasikan dengan kepercayaan dari orang lain untuk menerima si mahasiswa tersebut mencoba sesuatu yang baru ataupun menaikkan standar kemampuannya. Biasanya ini akan terjadi di lingkungan perkuliahan, organisasi, kost/kontrakan, dan tempat sekitarnya.

Orang lain ini juga dapat berupa mantan guru yang bersangkutan. Karena, biasanya saat menjalani masa-masa akhir sekolah, siswa-siswa itu mendapatkan dukungan dari guru-gurunya untuk menempuh pendidikan lagi yang lebih tinggi. Ketika hal ini terjadi, maka secara mentalitas, mahasiswa baru ini akan lebih kuat dan yakin jika dirinya akan mampu menjalani kehidupan sebagai mahasiswa (dan perantau).

Setelah mendapatkan kepercayaan dari orangtua dan orang lain, maka kepercayaan dari diri sendiri juga menjadi modal penting. Biasanya kita mengenal istilah percaya diri dan istilah itulah yang harus dimiliki oleh para mahasiswa baru sekaligus sebagai perantau. 

Setiap orang perlu memiliki kepercayaan pada diri sendiri agar dapat melakukan hal-hal yang baru yang mungkin sebelumnya dianggap mustahil. Ketika di dalam diri sendiri sudah ada kepercayaan diri, maka segala sesuatu (yang baru) akan dapat dilakukan.

Contohnya, bagaimana kalau tidak bisa bangun pagi saat sudah di kost? Pertanyaan ini biasanya muncul bagi orang-orang yang awalnya sudah terbiasa dibangunkan oleh orang di rumah. Bayangan jika dirinya tidak bisa bangun pagi akan mengemuka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun