Mohon tunggu...
Deddy Febrianto Holo
Deddy Febrianto Holo Mohon Tunggu... Administrasi - Warga Tana Humba

Nda Humba Lila Mohu Akama "Kami Bukan Sumba Yang Menuju Pada Kemusnahan".

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Saya [Bukan] Korban UU ITE Gundah

20 Februari 2021   13:14 Diperbarui: 20 Februari 2021   19:00 993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya menyambut baik ketika Presiden RI Joko Widodo menyampaikan bahwa penegak hukum harus mencermati secara baik substansinya. Bahwa hal ini bukan ranah publik yang diselesaikan melalui mekanisme hukum pidana, sudah sepatutnya jika ada ketersingungan apalagi sebatas kebaperan sesaikan dengan mekanisme hukum privat.

Hentikan daftar panjang orang-orang yang terpenjara karena UU ITE sekarang juga. Tidak perlu berpanjang-panjang proses. Proses itu bukan hanya melelahkan saya, tetapi keluarga berikut teman-teman saya.

Isu Utama Tak Pernah Tersentuh

Penegak hukum juga perlu melihat ini sebagai tanda bahwa angka kriminalisasi dari lahirnya UU ITE sangat tinggi. Jangan sampai hanya gara-gara mencatut nama para pejabat masyarakat di penjara dengan pasal-pasal karet yang ada dalam UU ITE tersebut.

Seperti kasus saya  yang mencatut nama Bupati dan Wakil Bupati Sumba Timur terkait dengan izin investasi yang tidak memberikan manfaat bagi daerah, saya harus berhadapan dengan hukum karena melakukan pencemaran nama baik, sementara substansi persoalan tidak pernah tersentuh oleh hukum padahal kerugiannya negara itu sangat besar.

Saya yang diback up dengan jejaring pun harus tetap masuk penjara. Harus menelan pil pahit ketidakadilan. Apa lagi masyarakat petani dan masyarakat adat yang awam tentang pasal karet dalam UU ITE tentu saja mereka mudah dijebloskan ke dalam penjara. Ini perlu di evaluasi oleh pemerintah sejauh mana dampak dari UU ITE.

Saat ini saya ingin menyampaikan kepada pemerintah Stop Kriminalisasi dengan menggunakan UU ITE kepada masyarakat yang menyuarakan sikap kritis.

DFH.

ilustrasi pribadi
ilustrasi pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun