Mohon tunggu...
Deddi Ajir
Deddi Ajir Mohon Tunggu... Alumni Pasca Sarjana UIN Imam Bonjol Padang

Saya seorang pensiuan berpengalaman di bidang pemerintahan dengan kemampuan analisis dan komunikasi yang baik. Terbiasa bekerja secara tim maupun mandiri, saya selalu berkomitmen memberikan hasil terbaik dan terus belajar untuk berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyelami Jejak Politik Baru di Ranah Minang: Menimbang Kepemimpinan Taufiqur Rahman dalam Perspektif Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah

16 Oktober 2025   15:20 Diperbarui: 16 Oktober 2025   15:20 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam sejarah panjang masyarakat Minangkabau, adaptasi terhadap perubahan bukanlah hal asing. Banyak elemen tradisi yang telah mampu bertransformasi dan menyesuaikan diri dengan zaman tanpa kehilangan jati diri. Hal ini sejalan dengan pemahaman bahwa adat dan syariat bukanlah belenggu yang mengikat kebebasan, melainkan pondasi yang memberi kekuatan dan arah.

Pemimpin muda seperti Taufiqur Rahman memiliki tanggung jawab besar untuk menjadi jembatan yang menghubungkan dua dunia---antara warisan leluhur dan realitas masa kini. Kepemimpinannya di PSI Sumbar bisa menjadi laboratorium sosial di mana nilai-nilai ABS-SBK diuji dalam praktek politik modern. Jika berhasil, ini akan menjadi contoh bahwa tradisi dan agama tidak bertentangan dengan ide-ide progresif dan nasionalisme modern, melainkan bisa saling melengkapi dan menguatkan.

Kepemimpinan Berbasis Nilai: Harapan untuk Ranah Minang

Di tengah kompleksitas politik dan sosial yang ada, kepemimpinan yang berlandaskan nilai adalah kebutuhan mutlak. Kepemimpinan yang tidak hanya mengejar kekuasaan, tetapi juga memegang teguh amanah adat dan agama sebagai pedoman moral. Dalam hal ini, ABS-SBK menjadi kompas yang tidak boleh hilang di tangan pemimpin muda.

Kepemimpinan Taufiqur Rahman harus mampu mengedepankan prinsip-prinsip ini dalam mengambil kebijakan dan membangun komunikasi dengan masyarakat luas. Ia harus menjadi figur yang bukan hanya diterima secara formal, tetapi juga dihormati karena keberpihakannya pada nilai-nilai luhur yang telah diwariskan secara turun-temurun.

Refleksi Masyarakat dan Peluang Pembelajaran

Masyarakat Minangkabau pun berada pada posisi penting untuk mendukung dan mengawal proses ini dengan keterbukaan dan kebijaksanaan. Mereka perlu memberi ruang bagi pemimpin muda untuk bereksperimen dan berinovasi, tanpa kehilangan kontrol terhadap nilai-nilai budaya dan agama yang menjadi pegangan.

Dialog antara generasi tua dan muda, antara tokoh adat, ulama, dan kalangan intelektual, menjadi modal penting agar pergantian dan pembaruan politik tetap berada dalam koridor ABS-SBK. Dengan demikian, setiap perubahan akan membawa kemajuan yang tidak melupakan akar sejarah dan warisan spiritual.

Penutup: Menjaga Harmoni dalam Perubahan

Penunjukan Taufiqur Rahman sebagai Ketua DPW PSI Sumbar adalah cermin bahwa Ranah Minang sedang bergerak menuju babak baru. Babak yang penuh dengan tantangan sekaligus peluang untuk mengintegrasikan tradisi dan modernitas secara harmonis.

Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah bukanlah dogma statis, melainkan prinsip hidup yang hidup dan berkembang bersama masyarakatnya. Prinsip itu mengajarkan kita bahwa perubahan dan pembaruan adalah bagian dari kehidupan, selama dilakukan dengan kesadaran penuh akan akar dan identitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun