Mohon tunggu...
Deddi Ajir
Deddi Ajir Mohon Tunggu... Alumni Pasca Sarjana UIN Imam Bonjol Padang

Saya seorang pensiuan berpengalaman di bidang pemerintahan dengan kemampuan analisis dan komunikasi yang baik. Terbiasa bekerja secara tim maupun mandiri, saya selalu berkomitmen memberikan hasil terbaik dan terus belajar untuk berkembang.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wakil Wali Kota Padang Studi Tiru Regulasi Adat ke Bali

6 Oktober 2025   05:13 Diperbarui: 6 Oktober 2025   05:13 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Menurutnya, keunikan filosofi ABS-SBK dapat menciptakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan. Budaya Minangkabau yang sarat nilai, jika dikemas dengan baik, bisa menjadi kekuatan dalam membangun pariwisata yang beretika, inklusif, dan berkelanjutan.

Tantangan dan Peluang

Penyusunan Perda Adat Nagari bukan tanpa tantangan. Sejumlah hal perlu menjadi perhatian, seperti:

  • Kesesuaian filosofis, agar regulasi tidak kaku dan tetap merefleksikan nilai lokal.
  • Sinergi multipihak, dengan melibatkan unsur ninik mamak, alim ulama, akademisi, tokoh adat, pelaku usaha, serta masyarakat luas.
  • Harmonisasi regulasi, agar tidak bertentangan dengan aturan yang lebih tinggi.
  • Aspek keberlanjutan, dengan memasukkan isu lingkungan seperti pengelolaan sampah dan pelestarian ruang hidup adat.
  • Sanksi dan pengawasan, agar implementasi Perda dapat dijalankan secara efektif.
  • Transisi dan edukasi publik, guna membangun pemahaman dan kesiapan masyarakat terhadap regulasi baru.

Dengan mempertimbangkan berbagai dimensi tersebut, Perda Adat Nagari diharapkan tidak hanya menjadi perangkat hukum formal, melainkan juga instrumen budaya yang hidup dan berkembang bersama masyarakat.

Arah ke Depan

Langkah Wakil Wali Kota Padang melakukan studi tiru ke Bali mencerminkan keseriusan pemerintah dalam membangun regulasi adat yang tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga berakar pada nilai dan praktik sosial yang kuat.

Jika dirancang dengan inklusif dan implementatif, Perda Adat Nagari akan memperkuat jati diri budaya Minangkabau, mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan, serta mendukung pengembangan sektor pariwisata budaya berbasis kearifan lokal.

Dengan merujuk pada praktik baik dari Bali, Kota Padang memiliki peluang besar untuk menjadi model kota yang berhasil mengintegrasikan nilai adat dan agama dalam pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadaban.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun