Mohon tunggu...
Deby Olivia
Deby Olivia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa UIN syarif Hidayatullah Jakarta, Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Manajemen Dakwah.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Resume ke 6 filsafat dakwah

15 Oktober 2025   00:40 Diperbarui: 15 Oktober 2025   00:38 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dakwah adalah seruan atau ajakan untuk mengajak manusia menuju jalan Allah SWT, dengan tujuan memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat. Secara etimologis, dakwah berasal dari kata da'a-yad'u-da'watan yang berarti panggilan atau seruan. Dalam konteks Islam, dakwah bukan hanya sekadar menyampaikan pesan keagamaan, tetapi juga mengandung misi sosial untuk membangun masyarakat yang beriman, berakhlak, dan berperadaban. Tujuan utama dakwah adalah menanamkan nilai-nilai Islam sehingga terbentuk pribadi muslim yang taat, berakhlak mulia, serta mampu menjaga keselamatan jiwa, akal, keturunan, dan harta.
 
Unsur-Unsur Penting dalam Dakwah
 
Dalam pelaksanaannya, dakwah memiliki beberapa unsur penting:
 
- Subyek Dakwah (Da'i): Penyampai pesan Islam.

- Obyek Dakwah (Mad'u): Sasaran dakwah, baik individu maupun kelompok.

- Materi Dakwah (Maddah): Ajaran pokok Islam seperti akidah, syariah, dan akhlak.

- Media Dakwah (Wasilah): Sarana penyampaian pesan, bisa tradisional maupun modern (khutbah, media cetak, televisi, media sosial).

- Metode Dakwah (Thariqah): Cara yang digunakan dalam menyampaikan pesan.

- Umpan Balik (Feedback): Respon dari mad'u terhadap pesan yang disampaikan.
 
Metode Dakwah Menurut Al-Qur'an
 
Dalam Al-Qur'an, khususnya surat An-Nahl ayat 125, Allah memberikan panduan jelas mengenai metode dakwah:
 
"Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan bantahlah mereka dengan cara yang baik pula."
 
Dari ayat ini, muncul tiga metode utama dakwah:
 
1. Bil Hikmah: Dakwah dengan kebijaksanaan, logika, dan pemahaman yang mendalam. Metode ini menekankan kemampuan membaca situasi dan kondisi mad'u.

2. Mau'izhah Hasanah: Dakwah dengan nasihat yang lembut dan menyentuh hati. Tujuannya adalah memberikan nasehat yang menyejukkan dan mudah diterima.

3. Mujadalah Billati Hiya Ahsan: Dakwah dengan dialog yang santun dan menghargai perbedaan. Metode ini menekankan dialog rasional dan argumentatif untuk mencari kebenaran.
 
Selain itu, Rasulullah SAW juga mencontohkan tiga tahapan metode dakwah:
 
- Bil Yad: Dengan tindakan nyata.

- Bil Lisan: Dengan penyampaian ucapan.

- Bil Qalb: Dengan ketulusan niat dalam berdakwah.
 
Pendekatan Dakwah di Era Modern
 
Pendekatan dakwah mencerminkan cara pandang terhadap proses penyampaian pesan Islam. Beberapa pendekatan yang relevan di era modern:
 
1. Pendekatan Kultural: Dakwah dikemas dengan nilai-nilai budaya lokal, seperti lewat seni, musik, atau tradisi daerah. Tujuannya agar pesan Islam terasa dekat dan mudah diterima tanpa mengubah jati diri masyarakat.

2. Pendekatan Edukatif: Dakwah bukan hanya menyampaikan, tapi juga mendidik. Pendekatan ini mengajak umat untuk berpikir kritis, belajar, dan memahami ajaran Islam secara rasional.

3. Pendekatan Digital: Memanfaatkan kemajuan teknologi digital seperti media sosial, podcast, dan platform daring untuk menyebarkan nilai-nilai Islam secara luas dan cepat.
 
Dakwah di Era Digital: Peluang dan Tantangan
 
Di era digital, dakwah memiliki peluang besar karena bisa disebarkan melalui media sosial seperti TikTok, YouTube, dan Instagram. Da'i dapat menjangkau banyak orang tanpa batas waktu dan tempat. Namun, tantangannya juga besar, karena banyak informasi negatif yang bisa menyebabkan kesalahpahaman. Oleh karena itu, dakwah di zaman sekarang harus dikemas dengan cara yang kreatif, menarik, dan relevan bagi generasi muda, sehingga pesan Islam tetap bisa diterima dengan baik dan membawa pengaruh positif.
 
Kesimpulan
 
Dakwah Islam bukan hanya aktivitas keagamaan, tetapi juga gerakan transformasi sosial yang relevan sepanjang zaman. Seiring kemajuan teknologi dan perubahan sosial, dakwah dituntut untuk adaptif, kreatif, serta mampu menjawab tantangan global tanpa kehilangan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil 'alamin. Dengan metode dan pendekatan yang tepat, dakwah dapat menjadi sarana efektif untuk membentuk pribadi yang beriman, keluarga yang harmonis, dan masyarakat yang saling mengingatkan dalam kebaikan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun