Mohon tunggu...
Debora Damanik
Debora Damanik Mohon Tunggu... Guru - Education Enthusiast

Menyukai dunia pendidikan, seni, budaya, dan sastra

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wanita, Jika ingin Menikah Belajarlah dari Ibumu

29 Oktober 2017   08:10 Diperbarui: 29 Oktober 2017   11:22 931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seiring dengan perjalanan waktu, wanita kelahiran 90-an mengalami suatu keadaan dimana tanpa sadar sudah bertumbuh menjadi wanita dewasa. Wanita dewasa yang penulis maksud adalah wanita yang sudah memasuki tahap dewasa awal (20 tahun sampai 40 tahun ). Ketidaksadaran tersebut dikarenakan pada tahun 90-an adalah masa dimana didikan orangtua sudah lebih "longgar" dibandingkan masa sebelumnya. Orangtua sudah memikirkan bahwa anak merupakan harta keluarga yang harus extra dididik dengan sebaik - baiknya yang mengakibatkan kedewasaan dalam menjalani hidup semakin lambat pertumbuhannya .

Dahulu, orangtua kita dididik oleh nenek dan kakek kita dengan keras. Wanita dianggap siap menikah ketika sudah mendapatkan menstruasi pertama atau jika sudah berusia tujuh belas tahun sudah siap untuk dinikahkan kalau sudah lewat usia tujuh belas tahun dan belum menikah akan mendapatkan gunjingan dari lingkungan sekitar sehingga, generasi sebelumnya melakukan revolusi terhadap dirinya agar secepat mungkin dikatakan dewasa. 

Berbeda dengan wanita kelahiran 90-an. Pola pikir orangtua sudah lebih maju dalam mendidik anak - anaknya. Pendidikan formal untuk wanita yang dahulu hanya "yang penting sekolah" , sekarang wanita dididik sebaik - baiknya agar berguna bagi bangsa dan negara. Pola didikan orangtua yang mendidik anaknya secara mandiri jarang didapat untuk wanita kelahiran 90-an. Wanita kelahiran 90-an dimanjakan dari segi kebutuhan barang dan jasa yang serba ada sehingga, adanya ketergantungan dari fasilitas tersebut yang mengakibatkan perlambatan pendewasaan diri. 

Namun, hidup adalah siklus yang tidak akan mundur kebelakang karena akan mengalami ketertinggalan. Hidup akan terus berkembang dan kita tidak bisa menyalahkan zaman. Wanita zaman sekarang di didik dengan cara dimanjakan adalah kebutuhan wanita yang hidup dizaman sekarang karena generasi lalu ingin memberikan yang terbaik untuk generasi sekarang dan generasi sekarang akan memberikan yang terbaik untuk generasi yang akan datang.

Generasi dahulu yang sudah berpengalaman memasuki tahap dewasa awal dan masih hidup sampai sekarang adalah ibu.  Sebagai wanita yang baru memasuki tahap wanita dewasa awal , sebaiknya jangan malu terbuka mengenai lukisan masa depan wanita kepada ibu  . Kita bisa bertanya apa - apa saja yang telah dilakukan ibu kepada keluarganya sehingga sampai sekarang Ibu masih mempertahankan keluarganya dengan baik dan menjadi kebanggaan bagi suami dan anak - anaknya. 

Penulis sendiri terbuka kepada ibu untuk membicarakan hal - hal dimasa depan penulis, terutama masalah pernikahan. Berikut hal - hal yang penulis dapatkan dari nasehat ibu . 

1. Pastikan wanita sudah bekerja

Ibu penulis mengatakan zaman sekarang wanita sulit didapatkan tidak bekerja. Walaupun laki - laki yang secara kodrat ditakdirkan untuk  mencari nafkah tetapi konsep wanita bekerja bukanlah sekedar membantu suami untuk mencari tambahan nafkah. Ibu penulis mengatakan bahwa wanita yang bekerja adalah wanita yang bertanggungjawab dengan pendidikannya kepada Tuhan dan sesama manusia. Selain itu wanita terlihat mandiri, tidak gampang stress karena aktif di lingkungan sosial. 

2. Jaga pola hidup , pikiran , dan jiwa

Mulailah dengan mengatur pola hidup sehat. Jika wanita ingin melakukan diet. Lakukan diet yang sehat. Olahraga dan jaga pola tidur yang teratur. Hentikan mengkonsumsi rokok dan alkohol karena itu sangat buruk bagi kesehatan wanita. Lakukan hobi yang wanita geluti jika mengalami tekanan akibat pekerjaan yang menghabiskan banyak energi baik pikiran maupun raga. Wanita bisa melakukan perjalanan bersama teman - teman dalam mengunjungi suatu tempat atau melakukan yoga untuk menjernihkan pikiran dari tekanan - tekanan yang didapat ketika melakukan berbagai kegiatan. 

3. Mendekatlah pada Tuhan 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun