Mohon tunggu...
M Rizky Deansyah
M Rizky Deansyah Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar/Siswa/Peminat Sejarah/Umum

Seorang Pelajar di dunia Tuhan. "ᬇᬤᬲᬂᬳ᭄ᬬᬂᬯᬶᬤᬶᬯᬲᬗᬫᬗ᭄ᬕᬾᬳᬗ᭄ᬢᬸᬃᬗᬫᬾᬃᬢᬦᬶᬦ᭄ᬇᬤᬲᬂᬧ᭄ᬭᬩᬸ᭟"

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Betung ka Lampung: Narasi Jalan Umum dan Jalan Tol Sumatera

12 Mei 2024   18:08 Diperbarui: 12 Mei 2024   18:25 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan Sungai Musi. Pribadi. 

Tak berselang lama dari memasuki Tol, seperti yang diharapkan. Rombongan telah mencapai Pelabuhan Bakauheni dalam waktu singkat. Cakrawala di hadapan menunjukkan lautan selat Sunda dan pulau-pulau berbukit yang indah. 

Kapal dan perahu menghiasi perairan, sementara kendaraan darat memenuhi pelabuhan, mengantre untuk menyebrang. Dari sebrang Kulon sana, berdatangan pula kapal penyebrangan yang mengangkut berbagai jenis transportasi dari bumi padi ke bumi emas.

Pemandangan dari Pelabuhan Bakauheni. (Dokumentasi Pribadi)
Pemandangan dari Pelabuhan Bakauheni. (Dokumentasi Pribadi)

Biarpun langit sudah kemerahan, namun perjalanan tetap harus dilanjutkan. Lagipula langit merah adalah alasan aneh untuk menghentikan perjalanan di dunia modern ini. Siapa yang tidak ingin menyebrang jika ia ingin menyebrang dalam keadaan rombongan, baik dengan orang ataupun dengan barang. Itupun dalam keadaan rombongan yang ramai. Penyebrangan dari Bakauheni menjadi penutup perjalanan pergi Penulis ke pulau Jawa di Sumatera. 

Perjalanan jauh yang melewati Jalan Umum dan Jalan Tol memberikan penulis berbagai pengalaman baru. Memang, ini bukan kali pertama penulia merentas pulau Sumatera, namun ini sebagai narasi dari penulis aka Jalan Umum dan Jalan Tol. Saat ini, Penulis masih menunggu di dermaga, menunggu kapal penyebrangan untuk menyebrangkan rombongan ke seberang Selat Sunda sana. 


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun