Film ini juga sangat relevan dalam konteks sosial dan politik masa kini. Dengan karakter Benitez yang merepresentasikan minoritas yang berani mengklaim posisi tertinggi di institusi yang sangat tradisional, Conclave mengajak penonton untuk memikirkan ulang konsep kepemimpinan dan representasi dalam dunia yang semakin plural.
Konflik antar kardinal yang mewakili berbagai budaya dan ideologi pun menggambarkan kompleksitas Gereja Katolik yang harus menghadapi tantangan globalisasi dan perubahan sosial. Film ini menyodorkan pertanyaan penting: Bisakah sebuah institusi yang berusia ribuan tahun beradaptasi tanpa kehilangan jati dirinya? Bagaimana keseimbangan antara mempertahankan nilai-nilai inti dan membuka ruang bagi perubahan?
Conclave bukan hanya sebuah tontonan, melainkan pengalaman sinematik yang membawa penonton untuk merenungkan hal-hal besar seperti kekuasaan, iman, identitas, dan perubahan. Edward Berger berhasil menyajikan sebuah kisah yang memadukan elemen thriller politik dengan drama spiritual dan sosial yang kompleks.
Dengan akting yang kuat, visual yang penuh simbolisme, dan tema yang sangat relevan, Conclave mengajak kita untuk membuka pikiran dan hati terhadap ketidakpastian sebagai jalan menuju persatuan dan toleransi. Film ini sangat direkomendasikan bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam dinamika Gereja Katolik modern sekaligus menikmati cerita yang intens dan penuh makna.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI