Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Israel Jamu AS dan 4 Negara Arab, Apa Agenda KTT Abraham?

1 April 2022   06:23 Diperbarui: 5 April 2022   19:41 823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: Jacquelyn Martin/AP Photo via nytimes.com

Mari kita bahas satu per satu. Sejauh ini Asia Barat mengambil sikap netral dalam perang Ukraina. Tidak ada kritik keras. Tidak ada sanksi. Mereka menghargai pentingnya Rusia di kartel minyak OPEC+.

Joe Biden ingin mengubah status quo. AS ingin Asia Barat terutama Israel menjadi lebih vokal. Dia ingin mereka bergabung dengan kubu Barat. Pertanyaannya adalah apa yang bisa dia tawarkan kepada hadirin pertemuan? 

Semua tahu apa yang diinginkan Israel. Posisi yang lebih mantab di Iran. Israel melihat kesepakatan Abraham sebagai benteng melawan Tehran. 

"Arsitektur baru ini, kemampuan bersama yang sedang kita bangun, mengintimidasi dan menghalangi musuh bersama kita pertama dan terutama Iran dan proksinya." kata menteri luar negeri Israel Yair Lapid, dilansir dari i24News English.

Bisa dipahami kekhawatiran Israel terhadap Iran. Iran sangat dekat dengan penandatanganan kesepakatan nuklir. Jika berhasil melakukannya, sanksi terhadap Iran akan dicabut.

Artinya, Iran akan bisa kembali menjual minyaknya. Mereka bisa menyambut investor asing dan dapat melanjutkan perdagangan internasional.

Pada dasarnya kemajuan besar bagi ekonomi Iran. Jadi tentu saja Israel khawatir. Bagi Israel, Iran yang kuat adalah ancaman eksistensial. 

Anthony Blinken memang mencoba untuk bersekutu dengan kekhawatiran Israel ini, dan berjanji untuk tidak pernah membiarkan Iran memperoleh senjata nuklir. Tapi coba simak baik-baik analogi yang dia gunakan:

"kita berdua berkomitmen. Berdua menyetujui bahwa Iran tidak akan pernah memperoleh senjata nuklir. Agresi Rusia terhadap Ukraina adalah pengingat lain. Mengapa ini begitu penting ? Iran dengan senjata nuklir atau kapasitas untuk memproduksi satu, dalam waktu singkat akan menjadi lebih agresif dan bertindak dengan rasa impunitas palsu." dilansir dari i24News English.

Kedua pihak berniat membendung Iran, tapi apa mereka bersedia berkorban? Sekarang Iran diberi sanksi oleh AS, tetapi jika kesepakatan nuklir ditandatangani, segalanya bisa berubah 180 derajat. Sanksi akan dicabut, makanya Israel berusaha mati-matian untuk mencegahnya. 

Begitu juga dunia Arab yang juga waspada terhadap kebangkitan Iran. Tetapi tidak seperti Israel, Arab masih punya beberapa opsi. Minggu lalu UEA kedatangan tamu istimewa presiden Suriah Brashar Al-Assad. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun