Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Dasarnya Apa?

19 Maret 2022   21:57 Diperbarui: 21 Maret 2022   03:13 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden AS Joe Biden dan Presiden Rusia Vladimir Putin.(AFP/ERIC BARADAT via KOMPAS)

Banyak orang berpendapat kalau NATO hanya menyoraki Ukraina dari tepi lapangan tapi malah mundur saat peperangan dimulai. Dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky terlalu lugu untuk mempercayai kalau NATO akan mengerahkan 100% kekuatannya membantu Ukraina memukul pasukan Putin. 

Tapi, setidaknya Zelensky punya alasan. Karir politiknya baru berusia lima tahun, jika dikalikan sepuluh itulah usia karir presiden AS Joe Biden. Tapi sepertinya, semua pengalaman Biden selama 50 tahun dalam politik hanya berpengaruh kecil  saat menghadapi perang di Ukraina. Biden masih sering "tersandung" menghadapi perang ini.

Salah satu contoh terjadi pada hari Rabu (16/3). Ketika wartawan bertanya kepada Biden sebuah pertanyaan sederhana yang hanya membutuhkan jawaban 'ya' atau 'tidak'.


Wartawan tersebut bertanya, "Menurut Anda (Biden), apakah Vladimir Putin adalah penjahat perang?"

Biden menjawab, "tidak."

Beberapa saat kemudian Biden berbalik dan bertanya "anda menanyai saya apakah saya akan menyebut..ah.... " 

"... Putin sebagai penjahat perang?" kata wartawan melanjutkan pertanyaan. 

Biden menjawab, "Ya, dia adalah penjahat perang."

Apakah seseorang mendorong Biden untuk mengubah jawabannya? Ataukah Biden tidak mendengar pertanyaan dengan benar saat pertama kali ditanya? atau apakah ini merupakan salah satu blunder Biden? Entah. 

Selanjutnya, White House mengklarifikasi lewat juru bicara Jen Psaki bahwa saat itu Biden menjawab "mewakili dirinya sendiri. Dia (Biden) berbicara dari hatinya, dan berbicara berdasarkan apa yang dilihatnya di televisi, yang merupakan tindakan biadab oleh seorang diktator brutal melalui invasinya ke negara asing."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun