Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

14 Tips Belanja Online dengan Aman yang Sering Diabaikan

12 Mei 2020   17:14 Diperbarui: 12 Mei 2020   17:06 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belanja online dengan aman (jacksonstakeman.com)

Saat ini, semua orang menyimpan banyak informasi pribadi yang penting di ponsel, dan kebanyakan dari kita jarang meluangkan waktu untuk mengamankannya. Kini ponsel tidak hanya terbatas untuk melakukan panggilan, foto, media sosial dan yang lainnya. Semakin banyak orang berbelanja online menggunakan smartphone, sedangkan ini memiliki risiko sendiri. 

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, toko online palsu dapat menginfeksi ponsel pintar kita dengan malware, dan kemudian memiliki akses ke informasi seperti nomor telepon, catatan, foto, dan bahkan konten aplikasi. Karena alasan ini, sangat disarankan agar kita menyimpan informasi se-sedikit mungkin di ponsel, dan alih-alih mengandalkan penyimpanan offline (flaskdisk, hardisk, dsb.) atau layanan penyimpanan online (Google Drive, iCloud, Samsung Cloud, Xiaomi Cloud, dsb.)

13. Lakukan pembelian menggunakan perangkat seluler, bukan PC

Apakah anda membeli dari marketplace besar, seperti Lazada atau Tokopedia? Nah, sekarang semuanya memiliki aplikasi seluler khusus. Aplikasi seluler adalah saluran belanja online yang lebih aman daripada situs web karena alasan berikut :

- Sandboxing di Android atau iOS

Tidak seperti pada PC, setiap aplikasi pada ponsel cerdas membuat pengguna terpisah. Artinya, jika suatu aplikasi menginfeksi satu pengguna, ia tidak dapat menginfeksi ponsel orang lain kecuali orang itu memberikan izin kepada aplikasi tersebut. Akibatnya, aplikasi hanya dapat mengumpulkan data yang kita izinkan untuk dikumpulkan; bahkan tidak dapat menjalankan file pada kartu SD karena Android atau iOS membuatnya menjadi tidak mungkin.

Bandingkan dengan komputer pribadi. Jika kita mengunduh perangkat lunak yang terinfeksi ke PC, virus atau malware dapat terus-menerus merusak PC bahkan setelah kita menghapusnya. Itu karena pada PC, virus tidak terbatas pada "ekosistem" (yang bernama sandboxing) mereka sendiri - mereka dapat menginfeksi banyak file lain.

- Otentikasi aplikasi oleh otoritas Android atau iOS

Pada PC, kita dapat ditipu untuk mengunduh perangkat lunak yang tidak terdaftar yang mungkin terinfeksi dengan malware atau virus lain. Sebaliknya, pengembang aplikasi Android harus diperiksa oleh otoritas Android sebelum mereka menaruhnya di Google Play Store. Karena pemeriksaan ini, sangat sulit bagi aplikasi yang terinfeksi malware untuk dijual melalui toko aplikasinya (walaupun masih sering terjadi).

- Alamat IP pada Komputer Pribadi

Jika peretas ingin mendapatkan akses ke PC kita, mereka dapat menemukan alamat Internet Protocol (IP), alamat yang memberikan lokasi persis kita. Sebaliknya, peretas tidak dapat menemukan perangkat seluler menggunakan alamat IP. Itu berarti jika seorang peretas melakukan serangan menggunakan lokasi, ponsel cerdas kita kemungkinan besar lolos.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun